Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Ya, Aku Marah!

12 Desember 2020   18:15 Diperbarui: 16 Desember 2020   18:35 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh PublicDomainPictures dari Pixabay

Marah! Ya, aku marah!
Kepada kabut yang lengas
Kepada obrolan yang muslihat
Kepada janji-janji yang penat

Marahku basah tersebab oleh air mata
Marahku lunglai karena tak ada daya
Marahku cuma jadi puisi yang menggigil
Kadang kulipat ia dalam canda
Tapi, tak sekali pun kuizinkan ia membakar sekamku
Kutiup-tiup ia ke langit sebagai doa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun