Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Sang Pendiam John Deacon

7 November 2020   18:32 Diperbarui: 7 November 2020   19:34 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pada petang yang sejuk ini saya hendak menulis satu cerita yang berbeda, ialah tentang John Deacon, basis Band legendaris asal Inggris, Queen. Ia adalah anggota band yang paling pendiam dan yang paling jauh dari sorotan kamera. Akan tetapi, mungkin Queen sudah lama hancur tanpa peran John Deacon. Kehancuran yang mungkin membuat dunia tak akan kenal dengan karya monumental Queen, Bohemian Rhapsody.

Queen sudah menarik perhatian sejak meluncurkan album pertama 'Queen' pada tahun 1973, dengan lagu andalan 'Keep Yourself Alive' yang ditulis oleh Brian May. Lagu ini pada tahun 2008 dipilih oleh majalah Rolling Stone untuk menduduki peringkat ke 31 dari "The 100 Greatest Guitar Songs of All Time.

Popularitas Queen semakin melonjak setelah meluncurkan album ketiga, Shear Heart Attack, dengan lagu andalan mereka 'Killer Queen' yang ditulis oleh Freddie Mercury yang menempati chart nomor 2 di UK. Lagu ini menjadi salah satu alasan Freddie Mercury mendapatkan penghargaan Ivor Novello Award yang diberikan kepada penulis lagu atau komposer terbaik.

Akan tetapi, walau mereka semakin tenar, kondisi keuangan personil Queen sangatlah kacau. Kondisi yang membuat mereka berpikir untuk bubar. Mereka curiga bahwa manajemen telah berlaku tidak adil kepada mereka. 

Suatu hari John mengajukan permintaan uang muka ke manajemen untuk membeli rumah bagi diri dan keluarganya di London. Permintaan ini ditolak dengan tegas oleh Trident, perusahaan manajemen Queen.

Penolakan ini membuat Queen memutuskan hubungan dengan Trident, dan meminta John Reid, manager Elton John, menjadi manajer mereka dengan John Deacon sebagai penasihat keuangan Band. Dalam pengelolaan Reid dan Deacon keuangan Queen jauh membaik dan perlahan membuat semua personil kaya raya.  Freddie Mercury menganggap Deacon telah menyelamatkan Queen.

Pada tahun 1975 Queen merilis album spektakuler mereka 'A Night at the Opera' dengan single yang mengguncang dunia, Bohemian Rhapsody. Album ini dipilih oleh Rolling Stone sebagai peringkat 128 dari 500 album paling hebat sepanjang sejarah pada tahun 2020.  

Sementara lagu 'Bohemian Rhapsody' mendapatkan banyak pengakuan, di antaranya sebagai salah satu dari 500 lagu terhebat sepanjang sejarah (2010), 500 Greatest Songs of All Time versi Majalah Rolling Stone, lagu nomor 2 terhebat sepanjang sejarah sesudah 'Imagine' (John Lennon) versi harian Oserver (2001), the most-streamed song from the 20th century (2018) dan banyak lagi. Freddie Mercury didapuk sebagai The Best Vocal Performances in Rock History melalui lagu Bohemian Rhapsody ini (2012).

Selain sebagai seorang pengelola keuangan yang baik, John Deacon juga berkontribusi pada sejumlah hits Queen, di antaranya adalah 'You My Best Friend', 'I Want to Break Free', 'Under Pressure', dan 'Another One Bites the Dust'. Lagu terakhir bahkan merupakan single Queen yang paling sukses secara komersial, mengalahkan Bohemian Rhapsody.

Di antara hingar bingar dunia musik, John Deacon juga merupakan sosok yang menarik dan bagi saya sangat mengesankan. Ia adalah seorang 'family man'. Ia telah menikah dengan Veronica Tetzlaff selama lebih dari 45 tahun dengan 6 orang anak.

Tak lama setelah kematian Freddie Mercury di tahun 1991, John Deacon mulai menarik diri dari Queen sampai akhirnya  pensiun pada tahun 1997. Ia tidak ikut pada berbagai proyek Queen yang dibuat Brian May dan Roger Taylor, walau setuju kisah Queen diangkat ke layar lebar di tahun 2018. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun