Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gurindam Rindu Dendam

16 September 2020   06:45 Diperbarui: 16 September 2020   06:49 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

miskin dan lapar membawa sengsara
si bujang pamit hendak mengembara

restu dan doa emak ia minta
kelak pulang membawa bahagia

berbilang waktu si bujang pergi
dusun dan emak tak diingat lagi

emak menanti berbilang purnama
bolehlah sirna semua renjana

pulanglah pulang si anak hilang
rindu emak berbilang bilang

sementara jauh di tanah seberang
hidup bujang sangatlah senang

kalaulah sampai ini gurindam
tolonglah bujang tuan ingatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun