Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Interlude

1 Juli 2020   10:43 Diperbarui: 1 Juli 2020   10:46 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ketika pagi itu kupetik bunga-bunga
diriku yang lain mengusikku dengan tanya:
"manakah yang lebih senang
bunga yang kupetik, atau yang kutinggalkan?"
 
sejenak aku terkesiap
kurasakan angin tercekat
 
diriku yang lain itu lalu membawaku
pada serakan kerang di pantai setahun lalu
"manakah yang lebih riang
kerang yang kupilih, atau yang kubiarkan?"
 
paru-paruku mencari napas
kurasakan pagi mengeras
 
diriku yang lain yang tak tahu diri itu
mendesakku kepada perangkap masa lalu
"manakah yang menemukan kebahagiaan
ia yang kuperhatikan, atau yang kuabaikan?"
 
seekor kupu-kupu menghampiriku:
"sudahlah, ikut aku"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun