Kedua, Indonesia harus membangun aliansi dan kemitraan strategis dengan negara-negara lain yang memiliki kepentingan serupa dalam menjaga stabilitas di Laut China Selatan. Kerja sama dengan negara-negara ASEAN, Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan mitra internasional lainnya dapat memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi ancaman ini. Dengan membentuk kekuatan aliansi, Indonesia dapat meningkatkan daya tawar diplomatik dan menciptakan tekanan kolektif terhadap pihak-pihak yang melanggar hukum internasional.
Ketiga, Indonesia harus mendorong penyelesaian konflik melalui jalur diplomasi dan hukum internasional. Negara-negara yang terlibat dalam sengketa harus menghormati Konvensi Hukum Laut PBB dan menyelesaikan perbedaan secara damai. Indonesia dapat berperan sebagai mediator dan fasilitator dalam upaya penyelesaian konflik tersebut, dengan menggunakan forum-forum regional seperti ASEAN dan East Asia Summit sebagai platform diplomasi. Dengan mendorong penyelesaian konflik secara damai, Indonesia dapat menjaga stabilitas kawasan dan meminimalkan risiko eskalasi konflik yang dapat mengancam kedaulatan maritimnya.
Keempat, Indonesia harus mempromosikan kerja sama regional dan internasional dalam menjaga keamanan maritim di Laut China Selatan. Inisiatif seperti Forum Regional ASEAN (ARF), ASEAN Maritime Forum (AMF), dan kemitraan maritim dengan negara-negara sahabat dapat dimanfaatkan untuk membangun kepercayaan, meningkatkan koordinasi, dan menciptakan mekanisme penyelesaian sengketa yang efektif. Dengan meningkatkan kerja sama maritim, Indonesia dapat memperkuat pengawasan dan penegakan hukum di wilayah perairan nasional, serta mencegah aktivitas ilegal yang dapat mengancam kedaulatan maritimnya.
Kelima, Indonesia harus meningkatkan diplomasi ekonomi dan memperkuat hubungan dagang dengan mitra strategis. Dengan memperluas pasar ekspor dan diversifikasi mitra dagang, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada jalur pelayaran di Laut China Selatan dan meminimalkan dampak ekonomi dari konflik tersebut. Langkah ini juga penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian yang disebabkan oleh konflik di Laut China Selatan.
Terakhir, Indonesia harus memperkuat upaya penegakan hukum dan pengawasan di wilayah perairan nasional. Hal ini mencakup pengamanan jalur pelayaran, pencegahan penangkapan ikan secara ilegal, serta perlindungan terhadap sumber daya alam dan lingkungan hidup maritim. Kerja sama dengan lembaga penegak hukum internasional juga perlu ditingkatkan untuk mencegah aktivitas ilegal di Laut China Selatan yang dapat mengancam kedaulatan maritim Indonesia.
Konflik di Laut China Selatan merupakan tantangan besar bagi kedaulatan dan keamanan nasional Indonesia. Namun, dengan mengambil langkah-langkah komprehensif melalui diplomasi, kerja sama regional dan internasional, penguatan pertahanan maritim, serta penegakan hukum yang tegas, Indonesia dapat melindungi kedaulatan wilayah, menjaga kepentingan ekonomi, dan menjaga stabilitas di kawasan strategis ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H