Mohon tunggu...
Sukmono
Sukmono Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Semua Berawal Dari Hati, Yakinlah Dan Percaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Melihat Indonesia, Berkaca dari Film Pacarku Anak Koruptor

26 Januari 2017   00:13 Diperbarui: 26 Januari 2017   01:03 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenyataan bahwa indonesia adalah negara yang kaya, tetapi ada kemiskinan dan korupsi. Tentu hal ini tidak sejalan dengan semangat bangsa bahwa negara indonesia adalah negara kesejahteraan (Wellfare State) dan juga sebagai negara hukum (Reachs Staat).

Pertanyaan klasik yang muncul antara lain mengapa masih ada yang miskin padahal negara kaya, apa karena ada korupsi atau korupsi karena kemiskinan.? Apakah penegakan hukumnya tidak optimal sehingga korupsi masih saja terjadi.? Berbagai fakta dan pertanyaan itu tidak berdiri sendiri, akan tetapi saling terkait dan mempengaruhi. (bambang waluyo; Sinar grafika)

Manusia indonesia yang selama ini dipersipsikan oleh orang asing atau bangsa indonesia sendiri, baik itu persepsi yang buruk maupun yang baik. Persepsi ini muncul melalui keberadaan data-data sejarah dan terpelihara lewat sastra-sastra daerah dan tradisi yang dianut oleh berbagai suku bangsa di indonesia. Beberapa diantaranya adalah mistisme, sifat yang artistik, kurang mampu berpikir hal yang sulit-sulit serta dorongan seks yang besar.

Media telah menjadi sarana utama bagi kebanyakan dari kita untuk mengalami dan belajar tentang berbagai aspek dunia disekitar kita. Bahkan, ketika kita tidak belajar secara langsung dari media, kita belajar dari orang lain yang mungkin memperoleh ide-ide tentang dunia dari media. (Idi Subandy Ibrahim dan Bachrudin Ali Akhmad; Pustaka obor indonesia)

Ditengah geliat moderenitas yang melatarinya, dalam film anti korupsi “Pacarku Anak Koruptor menggambarkan ciri masyarakat indonesia, dari enam ciri, empat yang sangat relevan untuk menggambarkan manusia indonesia sebenarnya.

Tidak saja mengalami regenerasi dalam hal usia-rata-rata di bawah 40 tahun-tetapi telah pula bereproduksi di dalam keluarga. Dengan gaya prosa ia menggambarkan situasi tersebut. Kegelapan makin sempurna. Kejahatan makin dahsyat dan sistematis. Semua kekuatan hitam hampir bersatu padu untuk mengalahkan kebaikan. Dulu korupsi biasanya dilakukan kaum laki-laki, sekarang perempuan. Lalu bukan hanya laki-laki dan perempuan, anaknya pun terlibat. Anak, ibu, bapak, melakukan kejahatan bersama-sama.

Di awal-awal perkenalan film “Pacarku Anak Koruptor” menggunakan setting ruangan gelap seorang actor dalam film tersebut berdialog bernasehat kepada jabang bayinya, dengan di sinari sedikit cahaya dari atas yang memperlihatkan sosok seorang laki-laki tua. Sedang memberikan nasehat kepada sang jabang bayinya.

Nasehat sang koruptor yang di perankan oleh Ray Sahetapy sebagai (Marukh Bangetan), menjadi impian seorang ayah buat sang anak kelak yang akan meneruskan usaha nya dan perilaku korupsi yang ia lakukan.

gank-3-glamour-kehidupan-malam-5888e824d77a61140b99a6ce.png
gank-3-glamour-kehidupan-malam-5888e824d77a61140b99a6ce.png
Sekelompok Gank anak muda yang sedang berkumpul di sebuah gudang, menggambarkan perilaku anak muda jaman sekarang. Disisi lain dalam sebuah ruangan kantor, sekelompok anak muda tergabung dalam organisasi gerakan anti narkoba dan korupsi (GANK) membahas tentang aksi mereka memberantas narkoba dan korupsi. Gank Cepak Ngehe, Gank yang identik dengan pergaulan anak muda, berpenampilan rock, bergaya metal. Menggambarkan relitas anak muda indonesia sekarang. Yang gemar berkumpul, pesta narkoba, dan mimum-minum. Perilaku aksi anak muda yang lainnya digambarkan dengan balapan liar, hidup mewah, hura-hura, dan kehidupan malam.

Film yang merupakan garapan produksi “SSS Picturs” ini disutradarai oleh Sys NS, Film drama “pacar ku anak koruptor” bercerita tentang kisah cinta antara Sayanda yang merupakan seorang aktifis muda dengan Gerhana yang ayahnya seorang koruptor.

Kisah cinta mereka mengalami masalah ideologi. Sayanda yang sangat mencintai Gerhana harus rela memasukkan ayah Gerhana kedalam jeruji besi. Sementara itu, serhana setuju dengan keinginan dari sayanda yang pastinya melakukan itu kerena ayah Gerhana melakukan kesalahan. Di tengah ancaman yang dilakukan oleh pihak ayah Gerhana.

Film yang menampilkan perjalanan cinta yang berbau masalah dari pasangan Sayanda dengan Gerhana. Dimana masalah itu timbul, disaat ternyata ayah Gerhana merupakan seorang koruptor. Demi membela kebenaran, Sayanda menjebloskan ayah Gerhana kedalam penjara. Tentunya Gerhana sulit menerimanya, namun ia harus menerimanya.

pacarku-anak-koruptor-550x411-5888e841159373c609030304.png
pacarku-anak-koruptor-550x411-5888e841159373c609030304.png
Dari judul film “Pacarku Anak Koruptor”Penonton berfikir bahwa didalam cerita film tersebut akan lebih banyak di bahas tentang kasus-kasus koruptor para pejabat negara, melainkan didalam film ini penghadiran kembali sosok manusia indonesia kedalam film sangat terlihat jelas, melalui gaya-gaya yang di hadirkan dan simbol simbol yang dimunculkan.

Pertama, munafik atau hipokrit. Kecenderungan ini berakar pada sistem kolonial dan feodal masa lalu yang menebas inisiatif rakyat. Apa yang menjadi kegelisahan, keinginan, hingga ide atau uneg-uneg perasaan dan kehendak menjadi cenderung disembunyikan ketimbang diutarakan. Dampak buruk yang merugikan diri sendiri bila berpendapat secara jujur membuat masyarakat kerap berpura-pura: lain di muka, lain pula di belakang.

Kedua, segan dan enggan bertanggung jawab. Manusia Indonesia acap berkilah dengan ucapan “Bukan saya”. Hierarki dalam tatanan organisasional ialah lingkungan produktif yang melahirkan sikap ini. Jika seorang kepala lembaga mengetahui usahanya kolaps, ia tidak merasa bertanggung jawab, alih-alih berkata “Bukan saya” dan melimpahkan kesalahannya pada pihak lain di bawahnya.

Ketiga, sikap dan perilaku feodal. Masa penjajahan boleh jadi sudah berakhir di bumi nusantara beberapa dekade lalu. Tetapi bibit yang tersebar dan disisakan berkecambah dalam rupa tindak-tanduk feodal baru, yang kala itu dicatat Lubis sebagai slogan “Asal Bapak Senang” (ABS). Sudah penguasa tak mudah menerima kritik, pihak lain juga kelu dan kaku untuk melontarkan sanggahan.

Keempat, berwatak lemah. Karakteristik ini sulit dibantah; ia melekat erat pada manusia Indonesia. Di samping ketiga ciri sebelumnya, masyarakat kita mudah menyurutkan keyakinan ketimbang mempertahankannya, dan melepas sebuah prinsip pandangan/nilai hidup supaya dapat bertahan. Selain pelacuran intelektual, sikap ABS ialah contohnya.

Menonton film karya Sys NS mengingatkan kembali akan catatan-catatan Mochtar Lubis pada masa silam. Kedua karya ini terpisah empat dekade lebih. Selama itu, manusia Indonesia ternyata tidak banyak berubah.

Manusia indonesia sekarang itu tidak hemat, dia bukan “economic animal”. Dia cenderung boros. Dia senang berpakaian bagus, memakai perhiasan, berpesta-pesta. Hari ini ciri manusia indonesia ini menjelma dalam membangun rumah mewah, mobil mewah, pesta besar, hanya memakai barang buatan luar negeri, main golf singkatnya segala apa yang serba mahal. Tergambarkan semua pada film “Pacarku Anak Koruptor”

Penulis: Sukmono

Surakarta, 27 Desember 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun