Berkunjung ke pantai Losari sudah menjadi agenda yang saya rencanakan sejak jauh jauh hari ketika nanti ada kesempatan mengunjungi kota Makassar, karena Losari menjadi salah satu destinasi dan ikon wisata di kota ini.
Kesempatan itu pun tiba awal bulan, dimana kebetulan ada kerjaan di kota Anging mammiri ini selama beberapa hari, dan untungnya ada jeda waktu yang memungkinkan untuk menjelajah daerah wisata dan icip icip kuliner khas tentunya.
Akses menuju pantai losari
Kawasan pantai Losari ini mudah dijangkau dari mana saja karena posisinya masih berada di jantung kota, tepatnya di sebelah barat kota Makassar. Dari bandara kawasan pantai ini bisa kita jangkau dengan angkutan umum yaitu menaiki bus damri atau menggunakan taksi konvensional maupun taksi online, hanya butuh waktu sekitar 1 jam dalam kondisi macet. Kalau tidak macet tentunya tidak akan selama itu.
Kemacetan di kota Makassar ini nampaknya tidak jauh beda dengan kota kota metropolitan di pulau Jawa sana, ditambah lagi saat saya berkunjung kesini terlihat sedang ada kegiatan pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan layang yang membuat arus lalu lintas semakin tersendat, jadi harap maklum yah.
Bagi pengguna transportasi laut, tempat ini bisa dijangkau dengan mudah karena lokasinya tidak jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit dari pelabuhan Soekarno Hatta.
Untuk warga luar daerah yang ingin mengunjungi kawasan ini dengan menggunakan kendaraan sendiri atau kendaraan sewaan, ada baiknya anda mengajak teman warga setempat atau menyewa kendaraan berikut sopirnya, jadi tidak hanya mengandalkan aplikasi peta online.
Hal ini saya rekomendasikan karena banyak jalan yang menuju pantai ini sengaja dibuat searah alias oneway sehingga kalau tidak mengenal kawasan ini anda bisa menghabiskan waktu lama karena dibuat muter-muter oleh aplikasi peta yang tidak memprediksi adanya rambu satu arah.
Fasilitas dan akomodasi
Sebelum berwisata ke Makassar ini, ada baiknya anda mencari informasi dan referensi penginapan dan memesan penginapan yang lokasinya tidak terlalu jauh dari pantai losari, dan for your info ada banyak hotel dan penginapan dengan harga yang terjangkau bagi traveller berkantong pas pasan -seperti saya- yang lokasinya dekat dengan pantai.
Mulai dari wisma sampai hotel berbintang, warung, cafe, dan berbagai toko yang menjual aneka cinderamata terdapat disini. Oh ya jangan lupa juga untuk mencicipi pisang epe dan coto yang menjadi salah satu kuliner khas Makassar banyak dijual di sekitar pantai losari ini.
Salah satu keuntungan menginap di sekitar pantai losari adalah, kita bisa berburu sunset dan sunrise yang eksotis tanpa harus mikirin transportasi dan waktu, karena tinggal jalan kaki beberapa menit saja kita sudah sampai di tujuan.
Untuk masuk ke kawasan pantai losari pengunjung tidak dikenakan biaya alias gratis, Â jadi tidak ada ruginya juga berkunjung kesini apalagi bagi pecinta photography, karena selain sunset aktifitas malam hari di pantai ini juga menarik untuk dijelajahi.
Review & Saran
Saya menyarankan sebaiknya anda berkunjung kesini saat sore hari. Selain panas, saat siang hari kawasan ini sering digunakan untuk berbagai kegiatan dan acara acara lokal, sehingga ruang gerak anda menjadi terbatas.
Untuk yang hobby photography ada banyak spot dan objek yang bisa diabadikan melalui lensa kamera anda, luangkan waktu untuk menjelajahi garis pantainya yang terbentang cukup panjang. Dan tentunya ada banyak spot untuk mengabadikan momen sunset.
Anda juga bisa bersantai bersama keluarga dengan duduk di pinggir pantai sambil menikmati jajanan khas seperti pisang epe, es pisang ijo, dan cemilan lainnya yang dijajakan oleh para pemilik warung
Dari segi kebersihan,  kawasan ini perlu perhatian serius, selain banyak sampah dimana  mana, terkadang tercium aroma bau pesing disekitar pot atau pohon pohon yang berjejer di sepanjang pantainya.
Keberadaan proyek reklamasi di depan pantai losari cukup mengganggu pemandangan pengunjung saat menikmati sunset karena hamparan laut luas yang terbentang di depan menjadi terhalang oleh bangunan. Namun untuk pecinta photo, keberadaan mesjid "99 kubah" di kawasan reklamasi tersebut bisa  menjadi objek photo yang menarik.
