Mohon tunggu...
Antonius Along
Antonius Along Mohon Tunggu... Editor - Praktisi

Menulis dan mengispirasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menerima Kekurangan, Mencintai Diri dalam Perjalanan Hidup

16 Oktober 2024   14:48 Diperbarui: 17 Oktober 2024   19:56 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

d. Membangun Lingkungan yang Mendukung
Lingkungan yang mendukung bisa sangat membantu dalam proses mencintai diri. Cari teman-teman atau komunitas yang memberi dukungan emosional dan menerima Anda apa adanya. Jauhi orang-orang atau situasi yang membuat Anda merasa rendah diri atau tidak cukup baik.

Perjalanan Panjang Menuju Penerimaan Diri
Penerimaan diri bukanlah sesuatu yang terjadi dalam semalam. Itu adalah proses yang membutuhkan waktu dan usaha. Dalam perjalanan ini, penting untuk diingat bahwa tidak apa-apa untuk memiliki hari-hari di mana Anda merasa kurang baik tentang diri Anda. Yang terpenting adalah bagaimana Anda bangkit dari momen-momen tersebut dan terus melangkah maju.

Seni mencintai diri bukanlah tentang mencapai kesempurnaan, tetapi tentang menghargai perjalanan Anda dan menerima segala aspek diri---baik kelebihan maupun kekurangan. Saat kita belajar untuk mencintai diri, kita juga membuka ruang untuk tumbuh, berkembang, dan menjalani hidup dengan lebih damai.
Pada akhirnya, menerima kekurangan adalah salah satu langkah paling penting menuju kebahagiaan sejati. Ini adalah seni yang, ketika dipraktikkan dengan kesadaran dan kasih sayang, dapat membebaskan kita dari beban kesempurnaan yang tidak perlu dan membawa kita pada kehidupan yang lebih dan makna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun