Untuk mengurangi ketimpangan, pemerintah dan pihak swasta harus berinvestasi dalam program pemberdayaan ekonomi dan pendidikan bagi masyarakat Dayak. Program pelatihan keterampilan, akses ke modal usaha, dan beasiswa pendidikan bagi generasi muda Dayak bisa membantu mereka memanfaatkan peluang yang ada, serta mengurangi kesenjangan dengan kelompok pendatang.
3. Pelestarian Budaya dan Pemberdayaan Komunitas
Pelestarian budaya harus menjadi prioritas dalam pembangunan IKN. Pemerintah dan komunitas Dayak perlu bekerja sama dalam mendokumentasikan, melestarikan, dan mempromosikan budaya Dayak. Festival budaya, pusat kebudayaan, dan sekolah adat bisa menjadi cara untuk menjaga warisan budaya tetap hidup dan relevan bagi generasi muda.
4. Pembangunan Berkelanjutan dan Ramah LingkunganÂ
Untuk meminimalkan dampak lingkungan, pembangunan IKN harus mengikuti prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Penggunaan teknologi ramah lingkungan, pelestarian hutan, dan mitigasi dampak lingkungan harus menjadi bagian integral dari setiap tahap pembangunan. Keterlibatan masyarakat Dayak dalam pengelolaan lingkungan akan memastikan bahwa pembangunan ini tetap menghormati keseimbangan ekosistem setempat.
Pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur membawa peluang besar sekaligus tantangan bagi masyarakat Dayak. Dengan pendekatan yang tepat, peluang ekonomi dan peningkatan kesejahteraan dapat dicapai tanpa mengorbankan hak-hak, identitas budaya, dan lingkungan hidup masyarakat Dayak.Â
Namun, hal ini memerlukan komitmen dari semua pihak---pemerintah, masyarakat adat, dan pihak swasta---untuk memastikan bahwa pembangunan IKN benar-benar inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Masyarakat Dayak, sebagai penjaga hutan dan budaya Kalimantan, harus tetap menjadi aktor utama dalam perjalanan baru bangsa ini menuju masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H