Mohon tunggu...
Bangkit Wismo
Bangkit Wismo Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan yang Nyambi Content Writter

Halo AkuBangkit. Content Creator Level Rintisan. Yuk support AkuBangkit di https://www.nihbuatjajan.com/bangkitwismo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Pikiran yang Sibuk Menyelam

30 Maret 2024   21:48 Diperbarui: 30 Maret 2024   21:56 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Pixabay

Secangkir kopi instan di gelas putih
Duduk bersandar pada lengkung bayang
Ia nampak tenang memandang temaran
Hebat betul ia memendam gemuruh hati

Sudah ratusan detik ia lewati tanpa gerak
Pikirannya semakin dalam menyelam
Matanya sibuk menjadi cermin sendu
Telinganya asik dengan kesepiannya

Angin tak menari di malam surgawi ini
Mungkin ia lelah dengan jerat rutinitas
Taut wajah dedaunan pun nampak kesal
Wajar saja, malam lalu mereka berdansa

Tetiba sepotong kue berlari menghampiri
Menembus malam dengan terengah-engah
Kabar burung turut menyusul lajunya
Kristalisasi keringat menghias wajahnya

Mereka berbincang di sebatang kayu tua
Sepertinya ada ihwal penting nan genting
Angin dan dedaunan berusaha menguping
Mereka berbisik dengan ekspresi tegang

Malam terus mengayuh putaran waktu
Binar lampu terus menunaikan takdirnya
Secangkir kopi instan tak bergeming
Dari bibirnya; bebaskan aku malam ini

Di Depan Rumah yang Gerah
25 Maret 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun