Mohon tunggu...
bangkit agung permadi
bangkit agung permadi Mohon Tunggu... Lainnya - universitas lampung

Nama : bangkit agung permadi Kelas : ganjil/A Prodi : pendidikan geografi Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aplikasi SIG untuk Analisis Kewilayahan

29 Mei 2023   22:31 Diperbarui: 29 Mei 2023   22:37 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sistem Informasi Geografis atau SIG merupakan sebuah teknologi yang mengintegrasikan informasi spasial dengan data non-spatial untuk membantu dalam pengambilan keputusan dan analisis kewilayahan. Dalam konteks analisis kewilayahan, SIG dapat memberikan informasi yang sangat berharga dalam berbagai bidang seperti perencanaan kota, manajemen sumber daya alam, dan pemantauan lingkungan.

Analisis kewilayahan sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk memahami kawasan dengan melihat berbagai aspek geografis dan sosial yang ada di dalamnya. Hal ini dilakukan dengan menggunakan data yang ada di kawasan tersebut seperti data demografi, ekonomi, lingkungan, dan sebagainya.

Analisis kewilayahan menggunakan teknologi SIG dapat membantu dalam menyajikan data dan informasi kewilayahan secara visual, sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan kajian kewilayahan. Beberapa keuntungan dari menggunakan teknologi SIG dalam analisis kewilayahan adalah sebagai berikut:

  1. Pengolahan Data yang Cepat dan Akurat

Dalam analisis kewilayahan, data spasial dan non-spatial biasanya diperoleh dari berbagai sumber. Teknologi SIG dapat mengintegrasikan data dari berbagai sumber dan mengolahnya dengan cepat dan akurat, sehingga memudahkan dalam mengambil keputusan yang berdasarkan data yang terpercaya.

  1. Kemampuan Membuat Peta dan Visualisasi yang Efektif

SIG memungkinkan untuk membuat peta dan visualisasi yang menarik dan mudah dipahami, sehingga memudahkan dalam menjelaskan data dan informasi kewilayahan kepada pihak yang terkait.

  1. Kemampuan Analisis yang Lebih Mendalam

SIG dapat memberikan kemampuan analisis yang lebih mendalam pada data kewilayahan yang telah diperoleh. Dengan teknologi SIG, data spasial dan non-spatial dapat diolah dan dianalisis secara bersama-sama, sehingga memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai kondisi kewilayahan yang sedang diteliti.

  1. Kemampuan Memperkirakan dan Meramalkan

SIG dapat digunakan untuk memperkirakan dan meramalkan berbagai peristiwa kewilayahan seperti banjir, longsor, dan perubahan iklim. Dengan menggunakan data spasial dan non-spatial yang telah diperoleh, SIG dapat membuat model yang akurat dan memprediksi kemungkinan peristiwa kewilayahan yang akan terjadi di masa depan.

SIG (Sistem Informasi Geografis) adalah teknologi yang dapat digunakan untuk analisis kewilayahan. Berikut beberapa contoh penerapan SIG dalam analisis kewilayahan:

  1. Analisis Potensi Perkebunan

SIG dapat digunakan untuk melakukan analisis potensi perkebunan pada suatu wilayah. Dengan menggunakan data spasial dan non-spatial seperti jenis tanah, curah hujan, temperatur, dan iklim, SIG dapat membuat model yang dapat memprediksi potensi perkebunan yang paling sesuai dengan kondisi kewilayahan yang ada. Hal ini dapat membantu pengusaha perkebunan dalam mengambil keputusan dalam menentukan jenis tanaman apa yang akan ditanam pada suatu wilayah.

  1. Pemetaan Penyebaran Penyakit

SIG dapat digunakan untuk memetakan penyebaran penyakit pada suatu wilayah. Dengan menggunakan data spasial dan non-spatial seperti jumlah kasus penyakit, jenis penyakit, dan informasi kesehatan lainnya, SIG dapat membuat peta yang menunjukkan daerah-daerah yang terdampak oleh suatu penyakit. Hal ini dapat membantu para ahli kesehatan dalam merancang strategi pencegahan dan pengobatan penyakit pada suatu wilayah.

  1. Analisis Kebutuhan Air

SIG dapat digunakan untuk analisis kebutuhan air pada suatu wilayah. Dengan menggunakan data spasial dan non-spatial seperti jenis tanah, curah hujan, dan kebutuhan air tanaman, SIG dapat membuat model yang dapat memprediksi kebutuhan air pada suatu wilayah. Hal ini dapat membantu petani dalam mengambil keputusan dalam menentukan jadwal penyiraman dan jumlah air yang diperlukan untuk tanaman mereka.

  1. Perencanaan Tata Ruang

SIG dapat digunakan untuk perencanaan tata ruang pada suatu wilayah. Dengan menggunakan data spasial dan non-spatial seperti jumlah penduduk, lahan kosong, dan kebutuhan infrastruktur, SIG dapat membuat model yang dapat memprediksi tata ruang yang paling sesuai dengan kondisi kewilayahan yang ada. Hal ini dapat membantu pemerintah dan pengembang dalam merencanakan pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, rumah sakit, dan sekolah.

  1. Analisis Banjir

SIG dapat digunakan untuk analisis banjir pada suatu wilayah. Dengan menggunakan data spasial dan non-spatial seperti curah hujan, topografi, dan sungai-sungai yang ada, SIG dapat membuat model yang dapat memprediksi daerah-daerah yang berisiko terkena banjir. Hal ini dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam merancang strategi mitigasi banjir dan meminimalkan kerugian akibat banjir.

Dalam kesimpulannya, SIG sangat berguna dalam analisis kewilayahan karena dapat membantu dalam mengumpulkan, mengintegrasikan, dan memvisualisasikan data geografis dan sosial di suatu kawasan. Dengan menggunakan SIG, analisis kewilayahan dapat menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang suatu kawasan atau wilayah.

Beberapa ahli telah meneliti dan mengembangkan aplikasi SIG untuk analisis kewilayahan. Berikut ini adalah beberapa pandangan mereka tentang penggunaan SIG dalam analisis kewilayahan:

  1. Michael F. Goodchild Menurut Michael F. Goodchild, salah satu ahli SIG terkemuka di dunia, SIG sangat berguna dalam analisis kewilayahan karena dapat memperlihatkan hubungan antara fenomena sosial dan ekonomi dengan data geografis. Dalam bukunya yang berjudul "Geographic Information Systems and Science", Goodchild menyatakan bahwa SIG dapat membantu dalam memahami pola spasial dari fenomena sosial dan ekonomi yang terjadi di suatu kawasan.
  2. John R. Jensen Ahli SIG lainnya, John R. Jensen, juga memandang pentingnya aplikasi SIG dalam analisis kewilayahan. Dalam bukunya yang berjudul "Introductory Digital Image Processing: A Remote Sensing Perspective", Jensen menyatakan bahwa SIG dapat membantu dalam mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang kawasan yang sedang dianalisis.
  3. David J. Cowen David J. Cowen, seorang ahli SIG dan juga profesor di University of South Carolina, menyatakan bahwa SIG sangat berguna dalam analisis kewilayahan karena dapat membantu dalam mengidentifikasi pola spasial dari fenomena sosial dan ekonomi yang terjadi di suatu kawasan. Dalam bukunya yang berjudul "GIS and Public Health", Cowen juga menyatakan bahwa SIG dapat membantu dalam memetakan distribusi dari penyakit dan faktor-faktor lingkungan yang berkontribusi pada kesehatan masyarakat.
  4. Ian Masser Ahli SIG lainnya, Ian Masser, juga memandang pentingnya aplikasi SIG dalam analisis kewilayahan. Dalam bukunya yang berjudul "Geographic Information Systems for Urban and Regional Planning", Masser menyatakan bahwa SIG dapat membantu dalam memahami pola penggunaan lahan di suatu kawasan dan membantu dalam merencanakan penggunaan lahan yang lebih efektif di masa depan.
  5. Waldo Tobler Waldo Tobler, salah satu pendiri SIG modern, juga memandang pentingnya aplikasi SIG dalam analisis kewilayahan. Dalam bukunya yang berjudul "A Computer Movie Simulating Urban Growth in the Detroit Region", Tobler menyatakan bahwa SIG dapat membantu dalam memahami pola pertumbuhan kota dan membantu dalam perencanaan perkotaan yang lebih baik di masa depan.

Dari pandangan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa SIG sangat berguna dalam analisis kewilayahan karena dapat membantu dalam memahami pola spasial dari fenomena sosial dan ekonomi, mengintegrasikan data dari berbagai sumber, memetakan distribusi dari penyakit dan faktor-faktor lingkungan, memahami pola penggunaan lahan, dan merencanakan perkotaan yang lebih baik di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun