Mohon tunggu...
I Made Edy Bangkit Saputra
I Made Edy Bangkit Saputra Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Saya merupakan Guru Matematika di SMP Negeri 1 Selemadeg dan Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Pembelajaran Berbasis Digital dengan Akun Belajar.id

11 Juni 2022   00:03 Diperbarui: 11 Juni 2022   00:12 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemajuan teknologi berkembang begitu pesat. Hal ini berdampak pada berbagai bidang kehidupan, salah satu yang terkena dampaknya yaitu bidang pendidikan. Pemanfaatan teknologi yang optimal dapat menghadirkan lombatan kemajuan dibidang pendidikan. 

Beberapa tahun yang lalu siswa mengerjakan ulangan berbasis kertas dan pensil, tetapi  saat ini siswa sudah dapat mengerjakan ulangan melalui gadget seperti handphone /  smartphone, laptop / notebook / komputer dan tablet. Hal tersebut menunjukkan perkembangan teknologi begitu cepat dalam bidang pendidikan. 

Permasalahan lainnya yaitu penyimpanan data terbatas hanya ada di komputer atau flashdisk, suatu ketika saat data tersebut diperlukan kita tidak dapat mengaksesnya karena tidak membawa flashdisk. Kondisi ini tentunya sangat merepotkan. Permasalahan tersebut tidak akan terjadi apabila kita menyimpan data di google drive. Dengan menyimpan data di google drive kita dapat mengakkses dimana saja dan kapan saja.

Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan akun pembelajaran  dengan domain belajar.id pada tanggal 11 Desember 2020. Akun pembelajaran dapat digunakan oleh seluruh peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengakses aplikasi pembelajaran berbasis elektronik. 

Akun pembelajaran dapat mengakses aplikasi seperti Rumah Belajar, Google Classroom, Google Hangout, Google Slide, Google Sheet, Google Drive, Google Doc, Zoom, Zenius, Khan Academy, Bahaso, Pahamify, Pintaria, Udemy, Coursera, Ruang Guru, Buncee, CK12, Dataclassroom, Drawp  for School, 

Formative, LanSchool, Rediker, Schoolrunner, Story Jumper, Sycamore School, RealSmart, Tes Blendspace, Tynker, Unicheck, Quizizz, Salamander Soft, PBS learning media, Knovation  learning, Flat for Edu, Quipper, Sekolah.mu, Dragonlearn.org, PesonaEdu, Pijar Sekolah, Jateng Pintar, Perpuskita, Kelaspedia, Siswapedia, T-smart office  dan Gredu. Mengingat banyaknya aplikasi yang dapat kita akses menggunakan akun pembelajaran, sudah seharusnya kita memanfaatkannya dalam proses pembelajaran untuk  mewujudkan merdeka belajar.     

Kelebihan akun pembelajaran yaitu penyimpanan data tanpa batas. Pada akun google biasa kapasitas penyimpanannya maksimal 15 GB. Jadi kita tidak perlu khawatir lagi tentang penyimpanan data yang terbatas. Akun pembelajaran memiliki drive bersama sedangkan pada akun google biasa tiak ada drive bersama. 

Fitur-fitur lebih canggih pada google classroom seperti fitur import nilai google form, mode terkunci chromebook dan cek originalitas. Pada google form terdapat mode terkunci untuk chromebook tujuannya agar tidak dapat membuka tab lain saat pengerjaan ujian. 

Akun pembelajaran juga terdapat google chat untuk saling berkomunikasi baik secara individu maupun kelompok. Sedangkan pada akun gmail biasa tidak terdapat fitur tersebut.

Akun pembelajaran selain digunakan untuk menujang proses pembelajaran dapat juga di integrasikan dengan Akun SIM PKB (Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan), mengakses rapor pendidikan dan mengakses platform merdeka mengajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun