Mohon tunggu...
Bangkit Wismo
Bangkit Wismo Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator Level Rintisan

Halo, AkuBangkit. Pembuat konten yang fokus pada blog dan podcast. Yuk, kolaborasi. Kamu bisa support AkuBangkit di https://www.nihbuatjajan.com/bangkitwismo

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyapu Kesunyian

23 Maret 2022   17:26 Diperbarui: 23 Maret 2022   17:34 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan datang menyapu sepi, semalam
Ia menyapa sunyi ketika rembulan di ujung lelap
Tak begitu deras, namun begitu mengusik

Banyu langit menabur benih romansa
Sembari menyeru mantra pelipat waktu
Seolah ia tak sabar memanen riuh kenangan

Hati ini terbuai deru rintik lentik menari
Hujan telah membuat rindu kian semerbak
Layaknya robusta yang terseduh sore tadi

Sementara bayu melantunkan namamu
Bersama temaran yang pamer senyummu
Inderaku tak berkutik, sunyiku makin mendayu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun