9 Juli telah lewat, usai sudah pencoblosan Calon Presiden RI walaupun hasil resmi pemenangnya belum dirilis oleh KPU, tetapi kedua pasang calon presiden sudah mendeklarasikan kemenangan mereka berdasarkan hasil hitungan cepat versinya sendiri-sendiri.
Berarti ini gambaran calon pemimpin kita yang siap menang tetapi tidak siap kalah.
kedua kubu saling mengklaim data kemenangan berdasarkan rekaman formulir C1 yang dipegang para saksi (untung bukan C4) jadi saya bingung apakah C1 ada dua versi ?
Media-media yang ada semakin tidak profesional tetap menyiarkan kemenangan kubunya masing-masing demi menaikan rating siarannya/beritanya.
Perang fitnah dan perang hujat semakin sering terjadi di media sosial sehingga rating media sosial semakin tinggi dengan banyaknya orang yang berkunjung.
masyarakat memang telah ditipu oleh elit politik yang ada dengan menyiarkan kemenangan mereka sehingga para pendukung mereka mati-matian membela pimpinannya.
Trus apa yang kita dapatkan ???
"Memang benar pribahasa yang berbunyi Guru Kencing Berdiri Murid Kencing Berlari" dimana para elit politik yang di pusat memberikan statment politik yang menyesatkan maka masyarakat dibawah yaitu para muridnya akan memberikan komentar yang lebih gila lagi.
Disini timbul kekawatiran saya apakah nantinya calon yang terpilih benar-benar akan didukung oleh seluruh rakyat atau hanya sebagian saja ?
Jangan-jangan akan banyak gerakan-gerakan yang berusaha untuk menjatuhkan Presiden yang terpilih ?
Apabila ini terjadi maka saya yakin Indonesia tidak akan pernah bisa maju
Buat para elit politik dan masyarakat yang ada cobalah berusaha menahan diri khususnya dari omongan yang menyesatkan apalagi disaat bulan Ramadhan seperti ini.
Mari kita dukung sepenuhnya keputusan KPU, nantinya siapapun yang akan terpilih jadikan itu pilihan rakyat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H