Mohon tunggu...
Bang Kache
Bang Kache Mohon Tunggu... Foto/Videografer - -

-

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Rahasia Sukses Pokmas Ngudi Rahayu Budidaya Melon

23 Februari 2024   10:04 Diperbarui: 23 Februari 2024   10:59 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://mediacenter.banjarbarukota.go


Cultivator Quick Cakar Baja telah digunakan oleh banyak kelompok tani di berbagai daerah di Indonesia, dan telah membuktikan manfaatnya dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas melon. Salah satu kelompok tani yang telah menggunakan Cultivator Quick Cakar Baja adalah Ngudi Rahayu, yang berlokasi di Syamsudin Noor, Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.


Ngudi Rahayu adalah kelompok tani yang beranggotakan 20 orang, yang mayoritas adalah perempuan. Kelompok tani ini telah membudidayakan melon sebagai komoditas utama sejak tahun 2020. Melon yang dibudidayakan oleh Ngudi Rahayu adalah jenis melon California, yang memiliki ukuran yang besar, kulit yang halus, dan daging yang tebal dan manis.


Menurut Ketua Kelompok Tani Ngudi Rahayu, Ibu Siti, Cultivator Quick Cakar Baja sangat membantu mereka dalam mengolah lahan tanaman melon. Sebelum menggunakan alat ini, mereka harus menghabiskan waktu dan tenaga yang banyak untuk membajak tanah dengan cangkul. Selain itu, mereka juga harus mengeluarkan biaya yang besar untuk menyewa traktor. Namun, setelah menggunakan Cultivator Quick Cakar Baja, mereka dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya, serta mendapatkan hasil yang lebih baik.

https://banjarmasin.apahabar.com
https://banjarmasin.apahabar.com
Dengan konsep agro wisata, hamparan lahan melon yang luas dan subur di Kelurahan Tambak Tarap, Kecamatan Landasan Ulin ini menghasilkan pemasukan sampai 170 juta rupiah bagi pokmas Ngudi Rahayu sehingga mereka terpilih menjadi pokmas RT Mandiri tahun 2022. RT Mandiri merupakan program kabupaten Banjarbaru yang memberikan dana bantuan sebesar 75 juta rupiah untuk berbagai kelompok masyarakat. 


"Alhamdulillah, sejak pakai Cultivator Quick Cakar Baja, kami bisa mengolah lahan lebih cepat dan mudah. Tanahnya juga jadi lebih gembur dan rata. Hasilnya, melon kami jadi lebih besar, manis, dan banyak. Omzet kami juga naik, dari Rp 10 juta per bulan menjadi Rp 15 juta per bulan," ujar Ibu Siti.


Ibu Siti menambahkan, Cultivator Quick Cakar Baja juga mudah digunakan dan dirawat. Alat ini hanya perlu ditarik oleh dua orang, dan dapat disesuaikan dengan lebar dan kedalaman lahan. Alat ini juga tidak memerlukan perawatan khusus, cukup dibersihkan dan disimpan di tempat yang kering.


Cultivator Quick Cakar Baja merupakan salah satu bukti bahwa produk asli Indonesia dapat bersaing dengan produk impor. Alat ini juga menunjukkan bahwa inovasi dan teknologi dapat memberikan manfaat bagi petani dan lingkungan. Dengan menggunakan Cultivator Quick Cakar Baja, petani dapat mengolah lahan tanaman hortikultura, khususnya melon, dengan lebih mudah, murah, dan ramah lingkungan.

Pak Hendri Wibowo dan teman-teman petani anggota pokmas Ngudi Rahayu mengolah lahan pertanian melonnya dengan traktor Quick, khususnya Quick Cakar Baja untuk menggemburkan tanah serta membuat bedengan.

Dengan bantuan Quick Cakar Baja, pengolahan lahan melon bisa dilakukan lebih cepat dan lebih menghemat biaya sehingga keuntungan bisa dimaksimalkan. Karenanya  sekarang terjawab bagaimana pokmas Ngudi Rahayu bisa meraup keuntungan lebih dari 2 kali lipat dari dana RT Mandiri yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Banjarbaru.

ak Hendri Wibowo: Quick Cakar Baja sangat menyingkat waktu, biaya, tenaga, semuanya lah! Membantu sekali untuk pertanian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun