Mohon tunggu...
Bang Jacob
Bang Jacob Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Salam 5 Jari: Saya Muslim Menolak Kafir!

4 Februari 2017   15:52 Diperbarui: 4 Februari 2017   19:01 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Yang namanya salam tentu 5 jari, bukan dua jari, jika dua jari artinya tidak ikhlas salamnya, bayangkan gimana salam dua jari? kwwk

ya, yang namanya salam tentu sepenuh jiwa, apalagi salam itu artinya mengharapkan orang yang diberi salam untuk penuh damai dan keselamatan.

Ya, salam itu do'a.

Seperti lagunya wali, salam lima waktu. Nah seorang yang beragama islam adalah rahmatan lil alamin, kehadirannya itu adalah rahmat bagi seluruh alam.


Islam sangat melarang umatnya menjadi kafir, siapa orang kafir? yaitu orang yang menyekutukan Allah. 

Selain dilarang menyekukutakan Allah, islam juga melarang umatnya menjadikan Kafir sebagai pemimpin.

Apalagi jika kafir itu sudah menista agama dan ulama secara terang-terangan.

Tapi Apakah islam tidak boleh berteman atau berbisnis dengan Kafir? yaitu yang selain yang beraga islam.

 Tentu tidak, sebagaimana tadi dikatakan, Islam Rahmatan lil 'Alamin. Andai saja, Allah menjadikan satu bangsa dan orang tidak beragama selain islam, bisa saja, hanya saja Allah sedang menguji hambanya, mana yang munafik, mana yang kafir dan mana yang beriman dan bertaqwa dengan baik.

Kafir yang hidup berdmpingan dengan orang islam tidak membuat keributan dan kegaduhan, maka orang islam wajib melindunginya dan tidak boleh menyakitinya. Tapi jika sudah mengganggu,membuat kegaduhan apalagi menghina Ulama dan Alquran, itu sudah bisa dibunuh dan dihukum mati, jka dinasehati tidak mempan.

Pada dasarnya islam agama damai dan pemeluknya adalah pemaaf, tapi bukan pengecut!

Jadi tidak ada alasan orang islam menjadi Kafir atau membela kafir yang bikin kegaduhan.

Jadi sekali lagi, Sebagai Orang Islam dan Cinta Damai, janganlah sekali-kali melanggar Perintah Allah yang melarang menjadikan KAFIR menjadi Pemimpin. Termasuk untuk menjadi gubernur DKI.

Ini bukan urusan SARA, lihat AMerika Serikat, yang katanya negara demokrasi dan liberal paling besar dan katanya negara paling liberal dan demokrasi didunia.

apakah pernah Ada pemimpin Muslim? bahkan yang dekat dengan muslim saja dituduh macam-macam.

Begitu juga dengan negara Komunis China, pernahkah ada Pemimpin mereka yang Muslim? jangankan presiden menjadi Calon saja tidak boleh.

Jadi maukah kita dibodohi oleh isu-isu dan pembodohan yang mengada2?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun