Mohon tunggu...
Tengku Imam Kobul Moh Yahya S
Tengku Imam Kobul Moh Yahya S Mohon Tunggu... profesional -

Tengku Imam Kobul Moh Yahya S, (Bang Imam) Lahir di Pasaman (Sumbar), 23 Juli 1977 kini berdomisili di Kota Bekasi, tepatnya di 'Pojok Kayuringin Sonoan Dikit', \r\nPrinsip : "Tidak Perlu Mengatakan Bahwa Kita Sudah BESAR, Sementara Hal-Hal Kecil Saja Belum Mampu Kita Laksanakan"\r\n\r\nContak : \r\nFacebook : Bang Imam Kinali Bekasi\r\n\r\nBlog : www.bangimam-berbagi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Angkutan Umum Tak Layak Anak di Jakarta

19 November 2012   15:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:03 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini saya ke Jakarta menumpang angkutan umum, Bus Mayasari Bakti Jurusan Bekasi-Blok M. Saya naik dari depan Mega Bekasi Hypermall (MBHM) depan pintu Tol Barat sekitar pukul 09.30 WIB.

Pagi ini penumpang tidak terlalu berjubel, cuma cukup terisi untuk seluruh bangku yang ada.

Seorang ibu mengaku saat naik dari terminal Bekasi penumpang masih kosong. Dia dan ke-2 bayinya memilih duduk di kursi paling belakang (satu baris untuk 5 orang karena tempat duduknya hanya 5 kursi).

Bayi pertamanya masih berumur sekitar 1,5 tahun dan masih berada pada gendongan sang ibu. Sedang bayi kedua berkisar usia 3 tahun berjenis kelamin laki-laki.

Saat memasuki pintu tol barat, kursi terisi penuh tidak terkecuali barisan sang ibu. Ibu muda yang berusia sekitar 35 tahunan ini hanya membayar 1 kursi untuk dia dan 2 anaknya.

Sehingga spontan saja sang bayi dalam gendongan meraung-raung menangis karena terlalu sempit. Sementara si bayi laki-laki ke-2 duduk berdempetan dengan penumpang lain diantara kursi sang ibu dengan penumpang lainnya.

Karena mengais dan menjerit terus, sang ibu kemudian berinisiatif menyusui bayinya. Sayang, sang bayi tetap menangis dan sejurus kemudian bayipun muntah.

Karena tidak tega, penumpang disebelahnya merelakan tempat duduknya untuk sang bayi. Namun sang bayi tetap menangis....entah mikirin apa lagi.

Saat ditanya kenapa sang ibu tidak mengambil tempat duduk (membeli) 2 atau 3 kursi untuk kenyamanan bayinya. Sang ibu cuma bisa menjawab, bahwa saat dia naik bis masih terlihat kosong.

Entah ibu ini belum pernah bepergian ke jakarta pada jam-jam kerja atau alasan lain seperti menghemat biaya, sang ibu tega-teganya membawa dua bayi dengan 1 kursi di angkutan umum yang jarak tempuhnya memakan waktu kurang lebih 2 jam.

Angkutan umum kita memang tidak layak untuk anak-anak. Tidak ada fasilitas dan kemudahan bagi ibu yang membawa anak, ibu hamil dan anak-anak sekolah dalam angkutan umum kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun