Berkata malaikat Rahmat, "Dia telah berjalan untuk bertobat kepada Allah dengan sepenuh hatinya". Kemudian berkata pula Malaikat Siksa, "Dia belum pernah melakukan kebaikan sama sekali".
Karena terus bertengkar, datanglah seorang malaikat lagi yang menjadi penengah antara 2 malaikat yang bertengkar, kemudian malaikat yang ketiga ini pun berkata, "Ukur saja jarak antara 2 negeri tersebut (yang ditinggal dan dituju), maka kemana dia lebih dekat, masukkanlah dia kepada golongan orang sana."
Kemudian, malaikat rahmat dan malaikat siksa pun saling mengukur, dan didapatkan lebih dekat kepada negeri kebaikan yang ditujunya, kira-kira sejengkal. Maka dipeganglah ruhnya oleh malaikat rahmat.
Dari kisah ini, kita bisa kembali menyimpulkan bahwa seberat apapun dosa pintu taubat selalu terbuka. Dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Menerima Taubat. Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk menjauhi segala maksiat, dan bertaubat dengan taubatan nasuha. (ilham)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H