Sekelumit cerita proses belajar Al-Quran anak-anak saya
Musa (6 tahun), juara hafidz Indonesia 2014, telah menghafal 30 juz Al-Quran. Semuanya atas karunia Allah semata. Saya sudah beberapa kali menonton wawancara Abu Musa bersama Musa di channel youtube Rodja TV. Setiap kali saya menonton selalu tertuju pada bagian bagaimana Abu Musa  "bertekad" dan bagaimana beliau "memulai" petualangan beliau bersama Musa. Langkah awalnya sederhana kok, yaitu dengan menempatkan huruf-huruf hijaiyah di tempat-tempat yang biasa dilalui oleh Musa.
Langkah awal yang dilakukan Ayahnya Musa (Abu Musa) ini sama persis seperti yang dilakukan oleh istri saya ketika awal memperkenalkan huruf-huruf hijaiyah kepada anak pertama saya, Ziyad Syaikhan (7 tahun) sejak beberapa tahun lalu. Dan cara yang sama pula diterapkan pada adik-adik Ziyad; Thoriq (3 tahun) dan Luma (6 bulan), yaitu menggunakan Flashcard Hijaiyah. Dengan 2 cara: cara pertama flashcard hijaiyah diperlihatkan langsung kepada anak kami sembari disuarakan. Dan cara kedua adalah dengan menempelkan flashcard hijaiyah di berbagai tempat yang biasa dilalui oleh anak-anak kami.
Belajar hijaiyah adalah awal langkah pertama belajar dan menghafal Al-Quran. Saya dan istri sudah membuktikan betapa mudah dan cepatnya anak-anak saya menyerap satu persatu huruf-huruf hijaiyah di benak mereka (tentu saja ini dengan izin Allah semata).
Berikut ini ada beberapa foto huruf-huruf hijaiyah yang diletakkan pada tempat-tempat yang biasa dilalui anak-anak kami di rumah.
[caption id="attachment_342363" align="alignnone" width="599" caption="Huruf hijaiyah yang ditempel di beberapa tempat yang dilalui anak-anak"][/caption]
[caption id="attachment_342366" align="alignnone" width="598" caption="Flash card huruf hijaiyah yang ditempel di lemari, 3 huruf ini yang sedikit membingungkan bagi anak-anak"]
![1410520796205541728](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1410520796205541728.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Belajar hijaiyah dengan bantuan media belajar flashcard hijaiyah adalah langkah pertama. Langkah selanjutnya adalah belajar iqro. Ya, anak kami mulai diperkenalkan dengan deretan huruf-huruf hijaiyah di buku iqro setelah sebelumnya mereka familiar dengan huruf-huruf hijaiyah. Jika sebelumnya mereka hanya melihat huruf-huruf hijaiyah berharokat secara satu persatu di flashcard. Kali ini mereka akan melihat hamparan huruf-huruf hijaiyah yang berbaris-baris di halaman buku iqro.
Bagaimana cara agar anak-anak mau belajar buku iqro? jawaban sederhananya, kenalkan dulu huruf-huruf hijaiyah kepada anak Anda semenjak mereka bayi. Cukup perlihatkan huruf hijaiyah dengan harokat fathah kepada buah hati Anda sembari Anda suarakan huruf apa itu. Begitu seterusnya berulang-ulang setiap hari. Kemudian lanjutkan dengan huruf hijaiyah berharokat dhommah dan kasroh. Dengan izin Allah, ketika anak Anda berusia 2 atau 3 tahun, mereka sudah siap belajar iqro langsung dengan menggunakan buku iqro. Dan ini berdasarkan pengalaman saya bersama istri ketika mendidik anak-anak saya.
Namun, bagaimana dengan anak yang sudah berusia 7 atau 10 tahun, atau 15 tahun yang hingga saat ini belum bisa baca quran? jawabannya tentu saja tidak ada kata terlambat. Bagaimana cara memulainya? tentu saja dengan langkah sederhana dengan menggunakan flashcard hijaiyah. Mulai dengan langkah kecil yang sederhana ini. Jangan lupa untuk selalu meminta pertolongan Allah. Do'a, itu kuncinya :D
Di bawah ini adalah video ketika anak saya, Thoriq (3 tahun) berhasil menamatkan buku iqro 1:
[http://www.youtube.com/watch?v=kjBSbbvBNc4]
Dan video di bawah ini adalah penggalan video setoran hafalan anak saya, Ziyad Syaikhan (7 tahun):
[https://www.youtube.com/watch?v=EuYveNPVEVY]
Ziyad Syaikhan sejak umur 6 tahun sudah bisa membaca Al-Quran. Dan sedang dalam proses menyelesaikan hafalan Al-Quran. Insya Allah target 3 tahun lagi hafal 30 juz, pada saat dia berumur 10 tahun. Semoga Allah memberikan kemudahan.
Saya pribadi mengucapkan banyak terimakasih buat Musa dan Abu Musa. Sangat menginspirasi... setelah melihat jadwal Musa yang sangat ketat membuat saya dan istri berbenah kembali.
Ini jadwal kegiatan Musa setiap harinya. Jadwal yang sangat ketat dan disiplin.
- Jam 02.30 pagi sudah bangun kemudian wudhu dan langsung mengulang hafalan di depan bapaknya (Abu Musa) sampai jam 04.00 pagi,
- Kemudian menambah hafalan barunya dan menyetorkannya sampai Adzan Subuh berkumandang. Kemudian di stop untuk sholat subuh.
- Selesai sholat langsung tambah hafalan sampai jam 07.30 pagi, kemudian istirahat (sarapan, minum dan main) sampai jam 8.30.
- Kemudian muroja'ah sampai jam 10.00 atau 10.30 memperhatikan maju mundurnya waktu sholat.
- Jam 10.00 atau 10.30 wajib tidur sampai Adzan Dzuhur berkumandang, kemudian ke masjid.
- Setelah sholat, tambah hafalan baru sampai jam 13.30 siang, kemudian istirahat dan makan siang sampai jam 14.00 siang. Kemudian muroja'ah sampai Ashar.
- Setelah Ashar, tambah hafalan baru dan mengulang hafalan sampai jam 17.00 sore.
- Kemudian main sebentar dan umumnya menyiapkan untuk pergi ke masjid untuk sholat Maghrib
- Setelah Maghrib mengulang hafalan sampai Isya' dan makan malamnya setelah sholat Isya', terkadang muroja'ah sampai mendekati waktu Isya dan langsung makan malam, (baru sholat Isya' -red).
- Setelah sholat Isya' harus tidur.
- Tiap 4 atau 5 hari Musa libur. Pada hari libur tersebut, Musa full bermain. :D
Video Musa di acara Tahfiz Indonesia
[http://www.youtube.com/watch?v=4tytFJlshqE]
Video Musa di acara lomba tahfidz cilik internasional di Jeddah, Saudi Arabia. Lihat dan tonton bagaimana kuatnya hafalan Musa, masya Allah!
[http://www.youtube.com/watch?v=bUmwSCVJXck]
Peranan Orang Tua yang Sangat Besar
Dan yang tak kalah penting untuk diketahui, -masih menurut Abu Musa-, bahwa di belakang Musa ada seorang ibunya Musa (Ummu Musa) yang kuat, yang hampir tidak pernah tidur siang sampai malam. Sangat luar biasa mengatur pekerjaannya dan mengajar anaknya. Kalau sekedar sakit gigi, tidak akan berhenti dengan kegiatannya, demam tinggilah yang akhirnya mengharuskan istirahat total.
Sekarang, bagaimana dengan kita? semoga Allah menjadikan kita semua orang-orang yang shaleh, yang sukses dunia dan akhirat. Aamiin.
Hendri Syahrial (banghen.com)
***
Info tentang Flashcard Hijaiyah: http://lumalumi.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI