Sebagai bagian dari pengabdiannya di KIP, Bang Jaja mengikuti pelatihan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Lido di bawah naungan Polda Metro Jaya (PMJ). Pelatihan ini memperkenalkannya pada berbagai teknik keamanan yang lebih mendalam, termasuk pengendalian massa, teknik komunikasi dalam menangani konflik, hingga penanganan situasi krisis. Pengalaman pelatihan di SPN Lido ini bukan hanya meningkatkan keterampilannya, tetapi juga membentuk mentalitas yang semakin profesional dalam menjalankan tugas sebagai petugas keamanan.
Pelatihan ini memberikan bekal penting bagi Bang Jaja dalam menghadapi situasi sulit, terutama saat pemilu. Keterampilan yang diperolehnya membantu Bang Jaja untuk lebih siap menghadapi potensi ancaman, mengatur kerumunan massa, dan menyelesaikan konflik yang mungkin terjadi selama pemilu. Bang Jaja pun semakin percaya diri dalam menjalankan tugasnya, dan rekan-rekannya melihatnya sebagai sosok yang handal dan profesional.
Di Pidie Jaya, Bang Jaja dijuluki sebagai "Jagat Saksana," yang merepresentasikan posisinya sebagai penjaga keamanan dan integritas di lingkungan KIP. Julukan ini bukan hanya simbol penghormatan, tetapi juga mencerminkan peran penting yang diembannya dalam menjaga stabilitas dan ketertiban di tengah masyarakat. Dengan sikap ramah dan mudah bergaul, Bang Jaja mampu membangun hubungan baik dengan banyak pihak, dari rekan kerja, aparat kepolisian, hingga tokoh masyarakat. Kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat membuatnya menjadi figur yang disegani dan dihormati.
Julukan "Jagat Saksana" menunjukkan bahwa peran Bang Jaja di KIP lebih dari sekadar tugas keamanan. Ia dipandang sebagai sosok yang berwibawa, yang selalu siap menjaga ketertiban dengan dedikasi tinggi. Tak sedikit masyarakat yang menjadikannya teladan dalam hal kedisiplinan dan integritas. Bang Jaja mengajarkan bahwa pengabdian kepada masyarakat bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, termasuk menjadi satpam yang penuh dedikasi.
Inspirasi bagi Generasi Muda Japakeh
Kisah hidup Bang Jaja yang penuh perjuangan dan pengabdian di KIP menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Japakeh dan sekitarnya. Ia telah membuktikan bahwa kesuksesan tidak harus diukur dari seberapa tinggi jabatan atau harta yang dimiliki, tetapi dari seberapa besar kontribusi yang bisa diberikan kepada masyarakat. Bagi Bang Jaja, menjadi petugas keamanan bukan hanya pekerjaan, melainkan cara untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.
Setiap ada kesempatan, Bang Jaja berbagi pengalaman dan pelajaran hidup dengan anak-anak muda di kampungnya. Ia sering mengajak mereka untuk tidak takut merantau dan mencoba hal-hal baru, sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga hubungan dengan kampung halaman. Bang Jaja menjadi contoh bahwa disiplin, kerja keras, dan kejujuran adalah kunci utama untuk mencapai keberhasilan dalam hidup. Banyak anak muda Japakeh yang terinspirasi oleh dedikasi dan pengabdian Bang Jaja. Mereka melihatnya sebagai sosok yang bisa menjadi panutan, yang telah berhasil melalui perjalanan hidup yang penuh tantangan dan kembali mengabdi di kampung halaman.
Menjadi Bagian dari "Jagat Saksana": Sosok yang Disegani dan Menginspirasi
Hingga tahun 2024, Bang Jaja masih setia menjalankan tugasnya sebagai petugas keamanan di KIP Pidie Jaya. Meskipun usianya sudah memasuki 40-an tahun, semangatnya untuk bekerja tidak pernah surut. Baginya, setiap hari adalah kesempatan untuk belajar, berkembang, dan memberikan pengabdian terbaik. Sebagai bagian dari "Jagat Saksana," ia terus menunjukkan dedikasi dan ketulusan dalam menjaga ketertiban di KIP, serta memastikan bahwa pemilu di Pidie Jaya dapat berjalan dengan aman dan lancar. Bang Jaja telah menjadi figur penting di KIP, yang setiap hari dengan penuh tanggung jawab menjaga stabilitas dan keamanan di lingkungan kerjanya.
Bang M (Mirza Funna) atau akrab disapa Bang Jaja juga senantiasa berusaha meningkatkan kemampuan diri. Meskipun tugasnya sebagai petugas keamanan mungkin tampak sederhana bagi sebagian orang, ia memahami betul pentingnya tugas ini, terutama dalam konteks demokrasi. Setiap kali ada momen pemilihan umum, baik itu pemilihan kepala daerah, legislatif, maupun presiden, perannya menjadi semakin vital. Ia harus menjaga ketertiban dan memastikan bahwa semua pihak bisa menjalankan hak dan kewajiban mereka tanpa gangguan. Sebagai orang yang berintegritas tinggi, Bang Jaja memandang perannya sebagai amanah yang harus dijalankan dengan penuh kejujuran dan dedikasi. Mari kita bumikan kejujuran dan kedisiplinan diri.
Wallahu Muwaffiq Ila Aqwamith ThariqÂ
