Mohon tunggu...
Helmi Abu Bakar elLangkawi
Helmi Abu Bakar elLangkawi Mohon Tunggu... Penulis - Pengiat Sosial Kegamaan dan Esais di berbagai Media serta Pendidik di Lembaga Pendidikan Islam

Khairunnas Affa' linnas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rakor Pilkada: Merancang Strategi di Destinasi Alam Kota Batu Surga Dunia Penuh Godaan

19 Oktober 2024   13:15 Diperbarui: 19 Oktober 2024   13:44 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi?mibextid=ZbWKwL

Wisata Alam Kota Batu: Surga di Kaki Gunung

Setelah menyelesaikan rangkaian kegiatan formal dalam rapat koordinasi, Masrur tak ingin melewatkan kesempatan untuk menikmati keindahan alam Kota Batu. Salah satu destinasi yang menarik perhatiannya adalah kebun apel Batu, yang menjadi salah satu ikon wisata kota ini. Pengunjung yang datang ke kebun apel bisa langsung memetik apel segar dari pohonnya, sebuah pengalaman unik yang menjadi daya tarik tersendiri. Masrur terkesan dengan kebun apel ini, bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena pengalaman interaktif yang ditawarkan kepada para wisatawan.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi?mibextid=ZbWKwL
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi?mibextid=ZbWKwL

Selain kebun apel, Batu juga menawarkan berbagai destinasi wisata menarik lainnya, seperti Jatim Park, Museum Angkut, dan Air Terjun Coban Rondo. Masrur, yang sebelumnya aktif dalam kepemudaan Ansor, melihat betapa pentingnya potensi lokal dalam memajukan sektor pariwisata. Ia mencatat bahwa pengembangan wisata berbasis alam seperti di Batu bisa menjadi contoh yang inspiratif bagi daerah lain, termasuk Aceh. Aceh memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata yang masih belum digali sepenuhnya, seperti kawasan pegunungan, pantai, dan perkebunan kopi.

Inspirasi Wisata Edukatif dari Kebun Apel

Wisata kebun apel di Batu memberikan pelajaran berharga bagi Masrur, terutama dalam pengembangan wisata edukatif berbasis pertanian. Apel yang diproduksi di Batu terdiri dari beberapa varietas, seperti Apel Manalagi yang manis dan Apel Rome Beauty yang memiliki perpaduan rasa manis dan asam. Konsep wisata petik apel ini tidak hanya menarik minat wisatawan, tetapi juga memberikan nilai edukasi tentang pertanian. Masrur merasa bahwa model wisata seperti ini bisa diadopsi di daerah-daerah lain, terutama di Aceh yang memiliki potensi pertanian yang besar, seperti kopi Gayo dan kakao.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi?mibextid=ZbWKwL
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi?mibextid=ZbWKwL

Kota Batu telah berhasil memanfaatkan kekayaan alamnya untuk menciptakan pengalaman wisata yang berkelanjutan. Petani apel di Batu tidak hanya menghasilkan buah untuk dipasarkan, tetapi juga membuka kebun mereka untuk wisatawan. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga memperkuat hubungan antara masyarakat lokal dan wisatawan. Melalui interaksi ini, wisatawan dapat belajar lebih banyak tentang proses bertani, sementara petani mendapatkan apresiasi yang lebih tinggi atas kerja keras mereka.

Pertemuan dengan Nahdliyyin yang Setia dalam Membumikan Aswaja

Saat berkeliling kebun apel, Masrur sempat bertemu dengan beberapa Nahdliyyin yang setia dalam membumikan Aswaja di wilayah tersebut. Mereka menyambut Masrur dengan penuh hormat dan kesantunan, menunjukkan keramahan masyarakat Batu yang dikenal sangat menghargai tamu. Meski suasana di kebun apel penuh dengan godaan keindahan alam dan buah yang segar, interaksi dengan Nahdliyyin tersebut tetap terjaga dalam bingkai kesopanan dan etika yang tinggi.

Bagi Masrur, pertemuan dengan para Nahdliyyin ini mengingatkannya pada pentingnya menjaga nilai-nilai keislaman dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam sektor pariwisata. Ia menilai bahwa keramahan dan kesopanan yang ditunjukkan oleh Nahdliyyin Kota Batu ini merupakan contoh nyata bagaimana masyarakat lokal bisa memberikan pengalaman positif bagi para wisatawan. Masrur berharap agar nilai-nilai ini juga bisa terus dijaga dalam pengembangan sektor pariwisata di Aceh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun