"Terutama dalam perihal upaya penyelenggara pemilu dalam mendorong generasi muda menaruh minat dan memahami sistem pelaksanaan pemilu secara benar termasuk dalam pemilihan Ketua OSIS," ujarnya.
Menurut Masrur meskipun siswa di tingkat lanjutan pertama (SMPN) ini belum memiliki hak pilih karena belum berusia 17 tahun, namun pengenalan tentang sistem pemilu memiliki arti penting agar siswa memahami pendidikan demokrasi dengan bijak.
"Artinya, pendampingan dan edukasi pemilihan ini sebagai langkah pengenalan proses tahapan pemilu bagi para peserta didik dengan simulasi yang sebenarnya," jelasnya.
Muhazir S. Pd panitia pelaksana mengatakan kehadiran KIP Pidie Jaya sangat membantu pihak sekolah dalam sosialisi pemilihan Ketua OSIS juga ini merupakan bagian dari edukasi pemilu kepada generasi millenial di tingkat SMP.
"Tahapan pemilihan Ketua OSIS sudah dirancang dan dilaksanakan sesuai tahapan mulai akhir bulan Juli hingga saat ini. Sistem pemilihan berbasis IT merupakan tahun kedua dilakukan SMPN Ulumul Quran dengan E-Pilkaos (Electronik Pemilihan Ketua Osis),'' pungkasnya.
Sosok Cek Gu kelahiran Kembang Tanjung ini menjelaskan dengan aplikasi E-Pilkaos ini dalam pemilihan Ketua OSIS, data pemilih dan hasil pemilihan terdokumentasi secara elektronik, jumlah pemilih dan yang belum memilih dapat ditampilkan secara real time, hasil pemilihan langsung dapat dilihat tepat setelah pemilihan usai sehingga kecurangan secara otomatis dapat diantisipasi.Â
''Kegiatan ini juga dapat memberikan gambaran kepada peserta didik tentang bagaimana kegiatan pemilihan yang akan dilaksanakan di masa-masa yang akan datang. Pilkaos ini dijadwalkan berlangsung awal bulan September tepatnya hari Senin 4 September 2023 dengan pemilih sekitar 173 siswa dengan 4 pasangan calon Ketua OSIS, " paparnya yang juga menjabat sebagai Kurikulum Sekolah dan Koordinator projek di sekolah tersebut.