Air akan bersih jika mengalir, dan akan kotot jika menggenang..
Kalau tidak keluar dari sarangnya, singa tak akan mendapatkan mangsa..
Kalau tidak meleset dari busurnya, anak panah tak akan mengenai sasaran..
Endatu keturunan Pidie dikenal sebagai perantau dan hikmah dibalik merantau telah dijelaskan dari nasehat seperti yang diutarakan Imam Syafii.. Pidie yang terkenal dengan Sebutan "Cina Hitam" juga dapat dianalogikan prestasi dan keberhasilan dalam dunia seperti bangsa Cina yang sukses dalam dagang.
Efek dibalik itu, tidak sedikit keturunan  Pidie dikenal luas sebagai orang yang sukses di perantauan, tidak hanya sebagai pedagang atau pengusaha maupun politisi yang mendapat kedudukan penting di birokrasi pemerintahan bahkan mereka ada dimana-mana bukan hanya lintas nasional juga intensional.
Di tengah perhelatan akbar Muktamar NU ke-34 di Lampung, penulis yang kebetulan ikut serta dalam acara tersebut mewakili Pidie Jaya, di tengah kemeriahan acara Muktamar NU jelang satu abad tersebut, tiba-tiba melalui salah seorang ulama muda Aceh Tgk. Yusri Gade Cirih yang terkenal dai kondang dan pimpinan Dayah Ribatul Muta'limin Al-Aziziyah Meurah Dua menyebutkan bahwa ada warga Aceh yang juga salah seorang warga Pidie mengundang makan bersama dan diajak berkunjung ke salah satu tempat usahanya.
Hari Jum'at yang berkah pasca pengumuman nakhoda Nahdhatul Ulama (NU) beralih dari KH. Sa'id Aqil Siradj (SAS) ke tangan Gusdurian KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), rombongan Nahdliyin Aceh sudah ditunggu dan tahunya ada rombongan Aceh beberapa hari jelang penutupan Muktamar NU. Rombongan yang tiba di tempat usaha sosok pengusaha wanita yang sukses di negeri Lampung yang dijuluki dengan sebutan "Sai Bumi Ruwa Jurai" Â (Bumi Lampung dilambangkan sebagai rumah tangga agung yang didiami oleh dua jurai masyarakat adat, yaitu jurai adat pepadun dan jurai adat saibatin).