Waled NU Bersama Rombongan NU Aceh di Rumah Srikandi Pidie Pemilik Sam Bordir di Lampung
Sosok "Kyai Sepuh" Abiya Yusri juga Abi Rusydi sosok Ikhlas dalam berbuat sesuatu demi umat dan dakwah termasuk mengemban beberapa amanah yang sebenarnya tidak sanggup namun perintah sang guru berusaha untuk melakoni termasuk nakhoda salah satu partai yang didirikan kalangan dayah jelang akhir tahun ini yang dinamakan dengan PAS. Kedua berharap kepada masyarakat untuk membantu pembangunan dayah Waled Sanusi Medan dengan nomor rekening dengan BRI-YAYASAN SANUSIYAH AZIZIYAH.2227-0100-0753-564. Luasnya jaringan "Kyai Sepuh" Abiya Yusri sesaat tiba di Masjid Aceh Timur, entah bagaimana tiba-tiba mengkhabar berita bahwa sang "Kyai Sepuh" sebagai khatib lebaran. Ternyata berkah Muktamar NU begitu menggelora dan itu dirasakan "Kyia Sepuh".
Fenomena ini tentunya berbeda dengan "oknum" para mualaf Nahdliyin yang ingin bergabung dengan perahu NU demi tujuan tertentu mencari jabatan,material dan lainnya, ini tentunya menyalahi dengan janji Hadratusyekh KH Hasyim Asy'ari. Hal ini banyak terjadi di bumi ini termasuk negeri Japakeh, benarkah?
Tak terasa mobil mewah Hiace dengan nomor plat B 7760 UDA yang disponsori Sayed Mirza AlQaaf pemilik nomor handphone +62 812-9811-4494 terus menerobos malam dan siang dengan tenaga kudanya meskipun keelokan roda empat dengan warna putih telah berubah menjadi hitam, coklat dan beragam variasi menambah "keelokan" bak gadis pulang dari persawahan di tengah terikan matahari. Tgk. Zaharullah dosen STIS Ummul Ayman Meureudu, Tgk. Saiful Mulki Al-Hafidh sang langganan juara langganan MTQ dan pengasuhan MUQ Pidie Jaya plus el-Langkawi sang jurnalis yang setia menyajikan kebahagiaan kepada siapa saja via dunia literasi dan berita yang menggugah meskipun terkadang mendapatkan protres dan komplain yang tak wajar ikut menikmati perjalanan Aceh Lampung dan Lampung Aceh.
Arloji telah menunjukkan waktu jelang tengah malam "kyai sepuh", Abi Rusydi dan supir cadangan ikut memanjakan matanya dan "bercinta" dengan kelelahan bahkan tidak terasa perjalanan telah memasuki Aceh dan negeri Japakeh Pidie Jaya. Seminggu lebih musafir sebagai muhibbin Nahdatul Ulama setidaknya satu lainnya baik status guru, murid, tentunya ada perkataan dan kekhilafan yang menyertai baik disengaja atau tidak, mereka saling meminta maaf termasuk yang mengabadikan secuil coretan perjalanan mahabbah akhir.
Tiada kata yang indah selain kemaafan dan berharap Husnul khatimah akhir tahun dan hayat kita menjemput dengan senyum kebahagiaan. Mengkhatami perjumpaan dianjurkan untuk melakukan doa kafaratul majlis (doa penutup majelis) itu antara lain ialah hadits dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW telah bersabda:
: ".Â
Artinya: Barang siapa yang duduk di suatu majelis, lalu banyak suara gaduh padanya, kemudian ia mengucapkan doa berikut saat berdiri akan meninggalkan majelisnya, "Mahasuci Engkau, ya Allah, dan dengan memuji kepada-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan bertobat kepada-Mu". Amin.
Rais Syuriyah PCINU Arab Saudi
Wallahu Muwaffiq Ila Aqwamith Thariq
Lampung, Palembang, Jambi, Riau, Medan, Pidie Jaya (Aceh) 19-27 Desember 2021-Mulai 21.00 WIB-00.00 WIB
Lihat Sosbud Selengkapnya