Abi Rusydi awalnya melakukan perjalanan udara, saat pulang ke Aceh terpaksa menempuh perjalanan bersama "ulama sepuh" via darat, perjalanan pulang secara santai meskipun melelahkan sudah pasti, tentunya sangat mengasyikkan dengan beragam pemandangan dan pengalaman yang dirasakan selama menempuh perjalanan dari Lampung.Â
Adopsi nama dari masjid ini merupakan suatu bentuk penghormatan dari mendiang H. Ahmad Bakri, ayah dari Abu Rizal Bakri. Masjid Agung tersebut menghabiskan dana sekitar Rp. 68 miliar, dan didanai oleh pemerintah Asahan dari dana APBD (Anggaran Pembangunan Daerah). Pembangunannya memerlukan waktu sekitar 4 tahun, dari tahun 2011 hingga tahun 2015
Masjid Agung Achmad Bakrie berdiri di lahan seluas 4,4 hektar dari total 20 hektar lahan area hak guna usaha (HGU) perkebunan Bakrie yang dihibahkan ke Pemerintah Kabupaten Asahan.
Keberkahan perjalanan dengan kehadiran "kyai sepuh" dan Abi Rusydi sosok ulama yang terkenal tawadhu dan istiqamah dalam ibadah dan dakwah serta pendidikan itu ikut dirasakan oleh penumpang termasuk supir bus Hiace, ini tidak lepas juga berkah Muktamar NU, beberapa tempat disinggahi disuguhi sedekah. Tawa canda ciri khas Nahdliyin kerap dilakoni "ulama sepuh" dan Abi Rusydi pimpinan Dayah Irsyadul Ulum Al-Aziziyah Meurah Dua.