Mohon tunggu...
Helmi Abu Bakar elLangkawi
Helmi Abu Bakar elLangkawi Mohon Tunggu... Penulis - Pengiat Sosial Kegamaan dan Esais di berbagai Media serta Pendidik di Lembaga Pendidikan Islam

Khairunnas Affa' linnas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keberkahan di Balik Muktamirin NU di Lampung dan "Kyai Sepuh" Asal Negeri Japakeh

27 Desember 2021   21:49 Diperbarui: 27 Desember 2021   22:33 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokpri
dokpri
Menurut imam At-Turbisyi sebagaimana dinukil di dalam kitab Mar'atul Mafatih karya Imam At-Tibrizi terdapat alasan mengapa orang musafir termasuk yang cepat terkabul doanya. Alasannya adalah karena orang musafir itu sedang jauh dari tempat tinggalnya, di mana saat perjalanan ia hanya berharap dua hal, kebaikan dan harapan kepada Allah untuk bisa kembali ke tempat tinggalnya lagi.

dokpri
dokpri
Keberkahan musafir tidak disiakan rombongan PCNU Kabupaten Pidie Jaya sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, tiga malam dua hari, membuka google jarak Aceh dengan Lampung menunjukkan angka 2157,72 Kilometer, jelas sangat melelahkan, perjuangan dan hajat menjadi muhibbin Muktamar NU ke-34 di Lampung jelas salah satunya bertabarukan dengan Hadratusyekh KH Hasyim Asy'ari pendiri NU dan muassis Nahdatul Ulama lainnya.

Bersama Sopir Rombongan PCNU Pidie Jaya Said Mirza AlQaaf
Bersama Sopir Rombongan PCNU Pidie Jaya Said Mirza AlQaaf

Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari dalam salah satu maqolahnya mengatakan bahwa.

Bersama Guru Tercinta dan Motivator Hidup Abi Rusydi Pimpinan Dayah Irsyadul Ulum Al-Aziziyah Meurah Dua Pidie Jaya
Bersama Guru Tercinta dan Motivator Hidup Abi Rusydi Pimpinan Dayah Irsyadul Ulum Al-Aziziyah Meurah Dua Pidie Jaya

"Siapa yang mau mengurusi NU, aku anggap sebagai santriku. Siapa yang jadi santriku, maka aku doakan husnul khatimah beserta keluarganya". Terlepas diyakini ataupun tidak Nahdatul Ulama tetap dalam rangkulan masyaikh yang juga telah bermaqam waliyullah dan keberadaan NU termasuk campur tangan rohaniah mereka pasti dirasakan oleh mereka yang merasakannya.

"Kyai Sepuh"Bersama Kakanwil Kemenag Aceh Iqbal Muhammad

Hal tersebut termasuk dalam pemilihan Rais Syuriyah dan Ketum PBNU yang saat ini dinakhodai KH. Miftahul Akhyar dan KH. Yahya Cholil Tsaquf (Gus Yahya). Salah satu fenomena secara dhahir peserta muktamar yang berhak melakukan memberikan suara dalam memilih kepengurusan Rais Syuriyah dan Ketum PBNU dimulai setelah shalat Isya hingga larut malam, ketua panitia setelah melakukan beberapa kali terobosan namun Muktamirin yang ada dalam Gedung Seba Guna Universitas Lampung maupun yang diluar tetap semangat meskipun kelelahan terasa.

dokpri
dokpri
Prof. Muhammad Nuh yang sudah tergolong tua juga beberapa ulama sepuh lainnya masih semangat mengikuti dan mengatur pemilihan Ketum PBNU, jam telah menunjukkan sepertiga akhir malam, masih ada pemilihan dengan ketatnya, hingga subuh bahkan usai Dhuha sekitar pukul 10.00 WIB lebih baru ada pengumuman keputusan Ketum PBNU yang nakhodai Gus Yahya dan KH Said Aqil Siradj menunjukkan sikap teladan yang patut kita contohi dengan jiwa kebesaran mengucapkan selamat dan keduanya saling tawadhu dan memuji. Tentunya pemandangan seperti itu langka ditemukan di event besar dalam pemilihan Ketua Umum, ini juga diakui oleh salah seorang pengurus ormas terbesar di Indonesia.

Warkop Meuligoe Kupie Aceh Medan
Warkop Meuligoe Kupie Aceh Medan

Abiya Yusri yang dijuluki "Kyia Sesepuh" salah seorang peserta muktamar NU ke-34 dan lakab itu telah menjadi sebutan Muktamirin Nahdliyin itu, jaringan sekaliber Abiya jelas Chanel ada dimana-mana termasuk Lampung, berkah "ulama sepuh" itu rombongan lainnya mendapatkan berkah disamping jamuan makan juga tapis Lampung dari pengusaha sukses asal Pidie dengan ikon "Sam Bordir". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun