Mohon tunggu...
Helmi Abu Bakar elLangkawi
Helmi Abu Bakar elLangkawi Mohon Tunggu... Penulis - Pengiat Sosial Kegamaan dan Esais di berbagai Media serta Pendidik di Lembaga Pendidikan Islam

Khairunnas Affa' linnas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pijay Lahirkan Sejarah Baru Bentuk Rabithah Alumni MUDI Putri, Abi MUDI: Ini Alasan Didirikan MUAZ (Muhibbin Al-Aziziyah)

21 Desember 2021   16:15 Diperbarui: 21 Desember 2021   16:34 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Jelang akhir tahun perayaan maulid nabi Muhammad Saw beserta pelantikan Rabithah Alumni MUDI Putri Samalanga Kabupaten Pidie Jaya berlangsung meriah yang digelar di Dayah Raudhatul Mukarramah Al-Aziziyah Panteraja, Senin, (20/12).

dok.pri
dok.pri


Sementara itu pelantikan Rabithah Alumni Dayah MUDI Putri Samalanga Pidie Jaya dalam agenda direncanakan dilakukan Al-Mukarram Al-Mursyid Abu MUDI namun Abu berhalangan digantikan Aba MUDI. Sedangkan tausiyah serta doa dilakukan Tgk H Zahrul Mubarak, M. Pd (Abi MUDI Samalanga)

dok.pri
dok.pri


Abi MUDI yang juga merupakan kandidat doktor UINSU itu menyebutkan Pidie Jaya kembali melahirkan sejarah baru dalam lembaran sejarah al-Aziziyah dengan adanya persatuan para alumni perempuan dalam naungan Rabithah Alumni Dayah MUDI Putri Pidie Jaya.

"Sebelumnya belum ada yang membentuk persatuan para alumni dayah dibawah naungan Rabithah Alumni MUDI Putri, hanya ada Rabithah alumni yang digagas para alumni putranya," lanjutnya yang juga Mudir Ma'had Aly MUDI Samalanga itu.

Abi dalam kesempatan tersebut juga memberikan pencerahan berkaitan dengan pendirian MUAZ (Muhibbin Al-Aziziyah) yang digagasinya dan latar belakangnya.

dok.pri
dok.pri


"Lahirnya MUAZ bukan hanya sekedar perkumpulan namun ada sejarahnya, dulu Allahuyarham Abon Aziz Samalanga dalam suatu kesempatan mengatakan dalam satu daerah (Gampong) harus banyak orang yang belajar agama di Dayah (Jak Beut) dan Al-Mukarram Abu MUDI membalasnya pernyataan tersebut dengan kurang setuju argumen Abon,"papar Wadir I Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga itu.

Menurut Abi MUDI, Abon merespon jawaban Abu MUDI dengan menyebutkan bahwa harus banyak orang yang belajar agama di dayah (Jak beut), dan tidak semua mereka itu alim, minimal ada seorang yang alim sedangkan lainnya akan mengawal si alim itu dalam statusnya baik sebagai pedagang, preman dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun