Tentunya UAN sebagaimana dikatakan oleh Doktor Qiasmullah dengan pahala-pahala berantai dari murid dan cucu rohani sudah mendapatkan pahala tidak terhitung jumlahnya tentunya akan mendapatkan “tiket” surga? Hal sama juga bisa dirasakan cek gu atau “muallim lainnya baik guru ngjaji, teungku, guru atau dosen dan ulama sebagaimana disebutkan dalam hadist dari Abu Ma’ud Uqbah bin Amir berbunyi: “ Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannnya” (HR. Muslim n0. 1893)
Satu lagi ini tergolong unik, Tgk. Adek panggilan “jamaah” unit dua karena mahasiswa termuda dan enerjik serta mampu dan menjadi pahlawan saat genting, kerap memberikan solusi dan kemudahan jamaah unit dua dalam proses “jak beut” di doctoral UIN Ar-Raniry. Kerap membantu “jamaah” yang “gaptek” dalam kuliah. Terlebih saat belajar dengan aplikasi zoom dan sejenisnya kala Pandemi Covid-19 tiba hingga hari ini.
Kesibukannya Tgk Adek luar biasa selain mengajar di Dayah Jami’ah Al-Aziziyah (DJA) Batee Iliek, Samalanga, juga Kaprodi MPI IAIA Samalanga juga mengurusi orang tak mampu di PKH serta segudang kesibukannya lainnya namun kepiawaannya membagi waktu ini menjadi teladan untuk kita semua.
Berkat kegigihannya, kini Tgk. Adek menunggu promosi doctor tahun 2021 dan termasuk salah seorang nominator mahasiswa tercepat meraih doctor dalam usia yang masih terbilang muda itu. Putra lhok Weng Nisam berkacamata dan berkulit putih sawo matang ini dengan nama lengkap Tgk. Amiruddin, MA menjadi penyemangat dan motivator kaum tua dan senior serta kemurahan tangaannya ikut membantu “jamaah” beut lainnya.
Jamaah terakhir merupakan “penari jemari” yang merangkaikan lembaran yang tercecer dalam narasi yang terkadang amburadul, namun berusaha mencatat dan menggoyangkan jemari menulis sejumlah coretan untuk sejarah hari esok. Lelaki kelahiran Lamkawe Kembang Tanjung Pidie bertubuh kurus nan hitam tidak manis itu populer tersemat el-langkawi di akhir nama hanya pelengkap jamaah yang ke-15 di Balee Unit dua.
Menjadi "penonton" yang mendengar dan menyimak dengan setianya sehari-hari bertugas bolak-balik Ulee Glee-Samalanga menghitung angka meteran dan sesekali menemani “penghuni penjara suci” mengajarkan alif, bat tsa di balee dan bercerita dengan para maha di bangunan berlantai lima yang di bangun bapak Jokowi di Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga dan IAIA Samalanga.
Tulisan singkat merangkai selayang pandang merupakan imajinasi yang penulis rekam dalam keseharian para “jamaah beut” 15 orang unit dua angkatan 2019 di kampus Jantong Hatee masyarakat, Darussalam UIN AR-Raniry Banda Aceh menjadi catatan sejarah untuk hari esok dan menjadi renungan serta motivasi untuk penulis sendiri juga dan mungkin jamaah beut juga pembaca yang telah berkenan mengeja rangkaian kata yang di tulis via benda canggih berukuran empat persegi bermerek Oppo ini. Berharap maaf apabila ada kesalahan juga seuntai doa dan alfatihah diniatkan untuk kita semua.
Akhirul Kalam, penulis juga berharap ulasan singkat catatan akhir tahun ini, para jamaah Balee Beut unit dua menjadi lampu penerang kepada umat bukan hanya mengejar title dua huruf “Dr” juga ladang mengais pahala untuk hari esok kelak nantinya yang lebih baik sebagaimana petuah ayahanda Qismullah Yusuf an-nasyru (menyebar ilmu dan kebaikan) plus keikhlasannya bekal untuk ATM akhirat nantinya. Sudahkah kita melakukannya?? Semoga