https://www.facebook.com/helmi.allangkawi. kenangan terindah bersama Prof Suwito
Keberkahan dengan adanya “ureung chiek” juga mewarnai unit tersebut, empat ‘jamaah”itu masing-masing dua putra kelahiran Aceh Pantai Barat Selatan bapak Fuadi orang nomor dua setelah Rektor UIN Ar-Raniry di Kopertais wilayah V Aceh dan sosok berkacamata berkulit hitam manis Abdul Haris Hasmar “muallim” senior di kampus yang kini dipimpin Prof. DR. H. Warul Walidin, MA.
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Selanjutnya “jamaah” senior juga seorang cek gu di negeri Kutaraja kelahiran daerah Paru (Cubo), Pijay dengan tampilan sederhana bahkan sepintas terlihat jelas sosok apa adanya tanpa meninggalkan jejak dan tanda kandidat doctor itu. Abdul Aziz namanya dan AA (Abdul Aziz) sang senior berkacamata dan berkulit hitam manis meskipun umurnya sudah lanjut namun semangat masih membara dan menggebu-gebu. Memori kehidupan dengan negeri Cubo saat musim durian masih menjadi kenangan dan keinginan AA untuk kembali seperti kala itu, namun waktu itu tidak dapat di putar balik, biarlah itu menjadi kenangan indah untuk diceritakan kepada anak cucu kita bahwa hidup itu jihad dan perjuangan dengan kesabaran.
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Next, “jamaah” beutsenior Muslem Yacob dengan segudang pengalaman ketika di level propinsi baik di Dinas Pendidikan, Deperindag hingga kini di era Gubernur jadid bapak Nova dipercayakan sebagai orang penting di MPA (Majelis Pendidikan Aceh) sering menjadi “wasit” dan pengambil kebijakan saat terjadi problematika dan perbedaan qaul (pendapat). Ureung tuha tentunya jadilah ureng tuho dan ini menjiwai oleh ureung tuha jamaah beut unit dua PAI S3 era 2019.
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Bahkan pengalaman tak terlupakan perayaan maulid Nabi Muhammad perdana unit dua PAI Program S3 angkatan 2019 di adakan di “istana”nya sabagai ‘kado” istimewanya dan kenangan tak terlupakan sebelum hijrah ke MPA.
Perempuan tangguh yang mampu membagi waktu untuk “jak beut’ (kuliah).Empat srikandi di ruang tersebut, dua cek gu di wilayah negeri Blahdeh Seulawah meskipun lahirnya di Pidie, Erfianti M. Adam (bukan Erianti, terkadang sering salah sebut) lulusan magister negeri Hitler kerap “dueter” dengan salah cek gu berkulit hitam manis pencetus ungkapan“Jak Beut”.
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Mengupas Kata-kata “hitam manis” terkenang kembali meretas memori lama sebuah lirik lagu sendu bombastis saat naik Bus BE dan L-300 era konflik tahun dengan bunyinya: “Hitam memang kulitmu biar hitam tapi manis di Eropa,…” yang di bawakan Asoka Band.
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi Bersama Dr Qismullah Yusuf
Salah seorang Srikandi bernama Maria Ulfa namanya tertera di absensi unit dua seorang Cek Gu di sekolah yang di bawah Yang Mulia Dr. Iqbal Muhammad, MA dan sekolah tersebut terletak di negeri yang dipimpin Mawardi-Waled.
Para skrikandi “murah tangan” termasuk “istri bupati Aceh Timur” membawakan “oleh-oleh” khas dan makanan ringan ke Balee “beut” dengan meniatkan pahalanya untuk orang tua dan segala arwah. Srikandi hebat selanjutnya Meutia Delima Ibr sosok wanita penganyom di “istina jeruji” besi yang kini bertugas bersama wanita binaanya di LP Perempuan Sigli. Perempuan murah senyum meskipun bukan berstatus guru atau dosen namun semangatnya meraih impiannya dan mimpinya dalam berjihad menggapai doctor penuh lika-liku dan penghambat terus dijalaninya.
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Srikandi terakhir merupakan seorang Ibu Rumah Tangga dengan segudang prestasi bahkan telah mengharumkan Aceh di kancah nasional. Siapa lagi kalau bukan Kepala Sekolah (Kepsek) Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Pidie Jaya (Pijay), Erianti SAg MPd sukses meraih juara ketiga pada seleksi guru kepala madrasah laporan pengawasan dan perpustakawan berprestasi tingkat nasional tahun 2019 yang di gelar di Bandar Lampung 20-23 November 2019.
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Tentu saja keberhasilan srikandi dari negeri Japakeh Pijay ini tidak terlepas peran dan dukungan suaminya tercinta Saiful Rasyid, M. Pd saat itu masih menjabat Kadisdik Pijay dan kini hijrah sebagai Kepala Bapeda Pijay. Diantara kebiasaannya saat
musafir ilmu dari negeri penghasil Adee Kak Nah, perempuan berkacamata dengan senyuman khasnya ini tidak sungkan-sungkan sejumlah “oleh-oleh” dari Pijay dihadirkan untuk “Balee Beut” Darussalam.
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Suasana “balee beut jadi “hampa” tanpa di temani oleh dua sosok ternama. Ustaz Nazarullah (UAN )dan Ustaz Khalidillah (UKHA). UAN seorang “mahaguru” yang menjadi “muallim” kepada guru dan kepala di seluruh Aceh sebagai widyaswara Aceh. Tidak ada yang tak kenal dengan sosok hitam manis plus murah senyum bahkan kerap membuat suara terbahak-bahak keluar tanpa henti saat gledekan mautnya di “bombardier” ini juga sering menghiasi di Balee beut unit dua.
Lihat Pendidikan Selengkapnya