Minus beberapa hari menjelang peringatan kelahiran baginda nabi Muhammad Saw atau maulid nabi di gelar, para pemuda dan warga sibuk mempersiapkan kemeriahan maulid nabi di salah satu Gampong di penghujung negeri Japakeh Pidie Jaya akhir tahun 2020 tepatnya 29 November 2020.
Panitia yang menakhodai acara tersebut terdiri dari pemuda juga partisipasi para perantau Gampong tersebut menambah aura kemeriahan dan ukhuwah kian terasa. Suasana pagi dengan udara asri yang dihembusi angin persawahan dan perbukitan nan warnai kicauan burung pagi di tengah Pandemi Covid-19 yang masih menyelimuti penduduk bumi, nun jauh di barat Nusantara dari kejauhan terdengar lantunan syair dan shalawat via pengeras suara.
Usut punya usut ternyata suara zikir itu berada di pinggiran gampong yang terletak di Gampong Blang Dalam Kecamatan paling ujung  ini tepatnya wilayah negeri Pidie Jaya yang tidak sedikit putra kelahiran Gampong telah menjadi orang sukses di perantauan juga daerah sendiri. Sebut saja diantaranya Kamaruddin Andalah yang meniti karier dari daerah kelahirannya hingga menjadi pejabat dalam eselon tertinggi yang dilirik oleh "dinasti" pemerintahan.
Sejak dari dulu hingga sekarang bang Kamar sebutan warga Gampong masih eksis dan dipercaya oleh pemerintah bahkan sempat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) di beberapa Kabupaten saat kekosongan Kepala daerah di Aceh termasuk negeri Japakeh negeri kelahirannya.
Satu lagi sosok yuniornya Bang Kamar, Munawar Ibrahim,S. Kp, MPH kecerdasan, intelektual, pemurah dan kedepuliannya kepada siapapun terlebih warga Gampong juga menjadi kiblat generasi penerus Blang Dalam menelusuri kariernya, Kapala Bapeda Pijay dan beberapa jabatan lainnya yang pernah di Nakhodai bahkan lewat visioner dan kepiawaian ingin membangun Pidie yang benar-benar Jaya bukan hanya"Pidie Jaya" belum terwujud.
Kapasitasnya sejak menjadi alumni Angkatan perdana sekolah ternama dan bergengsi kala itu seharusnya penempatan bukan di Kabupaten minimal Propinsi atau pemerintahan di Pulau Jawa namun keinginan untuk membangun nanggroe tentunya itu menjadi pilihan meskipun kini harus hijrah dan indikatornya banyak tidak mungkin dikupas diruang yang terbatas ini.
Lantunan zikir dan shalawat terus menggema matahari yang redup di lapisi awan tebal hitam sedangkan angka rotasi jam dinding telah menunjukkan saatnya menikmati hidangan maulid bersama masyarakat. Bersahabatnya cuaca cerah dan bersahabat memberikan kebahagiaan dan hajat besar masyarakat juga ikut mengamini keberkahan maulid nabi Muhammad Saw di Gampong Blang Dalam.
Para pemuda, masyarakat, Keuchik, Sekdes, para tuha peut, perangkat Gampong, anak-anak dan elemen masyarakat lainnya berbaur dalam momentum maulid nabi Muhammad Saw di Gampong Blang Dalam.
Momentum maulid merupakan salah satu media silaturrahmi dan merajut ukhuwah. Terlebih kenduri maulid dengan kondisi masyarakat Blang Dalam banyak perantau. Para perantau menjadi maulid momen mudik Gampong halaman untuk bersilaturahmi dan mengunjungi orang tua.
Panitia maulid selain menyediakan masakan untuk masyarakat dan gampong tetangga juga menggelar santunan anak yatim yang dikumpulkan dari sumbungan masyarakat setempat baik perantau dan domestik, puluhan anak yatim yang sebagian besar melanjutkan pendidikan di Dayah besar di Aceh menerima santunan berupa uang, kain, beras dan lainnya yang serahkan tokoh dan perangkat Gampong tersebut di akhir acara kenduri maulid.
Meskipun Pandemi Covid-19 namun di balik kenduri maulid nabi Muhammad Saw sebagaimana yang dilakoni masyaraka Blang Dalam Pijay sejak dulu dan turun temurun telah memberikan sebuah pelajaran penting dan pendidikan untuk kita bersama diantaranya untuk eksis merajut ukhuwah, silaturrahmi dan persatuan antar sesama warga baik perantau maupun non perantauan.
Di samping itu nilai keteladanan di balik jejak perjalanan Rasulullah Saw juga patut kita teladani dalam keseharian. Mari kita berdoa semoga kita selalu dalam kebersamaan dan ridha-Nya serta lahirnya generasi terbaik Blang Dalam berkontribusi untuk masyarakat dan  negeri inike arah yang lebih baik. Amin.
Wallahu Muwaffiq Ila Aqwamith Thariq
Tgk. Helmi Abu Bakar el-Langkawi, Penggiat Literasi asal Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H