Manusia dalam kodratnya kebersamaan menjadi sebuah hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Kemanapun pergi hasrat dan keinginan bersua atau reunian menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai. Begitu juga saat tibanya hari kelahiran baginda nabi Muhammad Saw, keinginan untuk bertemu dan saling bertukar pikiran menjadi magnet tersendiri dalam momentum tersebut.
Kita mengetahui bahwa hikmah dan Fadhilah merayakan hari kelahiran khatimarrasul tepatnya 12 Rabiul Awal begitu besar pahalanya termasuk menghabiskan belanja persiapan dan bekal untuk makanan dan lainnya di hari" H-"nya.Â
Awalnya tidak merencanakan mengadakan acara maulid kecil-kecilan, namun ini sebagai momentum terbaik baik sebagai reunian terlebih dengan anak didik era 2013 yang kini mereka telah menjadi "muallim" di Dayah yang dijuluki sebagai kota santri Samalanga tepatnya MUDI Mesjid Raya Samalanga.
Tgk. Fauzan Banda Aceh, Tgk. Zainunis Laweung dan kawan-kawan telah bersepakat untuk menghadiri
maulid nabi dan membacakan lantunan maulid berpedoman kepada buku zikir milik Dayah MUDI.Â
Menjelang waktu Dhuha tiba sekelompok muda belia yang berasal dari multi daerah dan strata sosial dengan ayunan roda dua terus berputar menuju istana kecil di negeri Japakeh Pijay yang terkenal dengan "Kota Santri" tepatnya "Raksul Jabal" (Ulee Glee).
Satu persatu anak rohani era milenium 2013 melangkah kakinya ke
dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga yang awalnya berjumlah sekitar hampir 50-an, jihad di "surga dunia" dengan belenggu "penjara suci" membutuhkan kesabaran, banyak cobaan dan ujiannya, hingga di jenjang kelas tauthiah (2020) mereka tersisa hanya beberapa orang saja sekitar 20-an.Â
Menjelang Dhuha pukul 10.00 WIB sebagian saja yang bisa hadir sepuluh orang, Tgk. Bashrah Asel, Tgk. Samsul Bahri Asel, Tgk. Zunuanis Laweung,Tgk. Muhammad Siddiq Kutaraja, Tgk. Fauzan Banda Aceh, Tgk. Hasanoel Basri Brunai, Tgk. Ikhwanul Kuta Fajar, Tgk Muzawir Aceh Selatan serta ada teman satu lainnya yang seleting.
Mayoritas para"pendekar" Aswaja ini mayoritas berasal dari negeri aulai Aceh Selatan dan mereka banyak yang bertahan. Sementara punggawa anak rohani era singa podium "Anas bin Malik" yang viral dan terkenal dakwahnya di dumay juga duta via dakwah maulid dan hari besar lainnya.Â
Kerap menyanggah dakwah Wahabi Salafi via YouTube meskipun sang "singa" tersebut sedang menjajaki subu nya "hutan" di era bulan maulid, sementara sang supir senior yang merupakan anak pimpinan Dayah di Idi sudah bisa di maklumi kesibukannya dunia setir dalam pengabdiannya kepada guru senior.
Namun yang sempat mengijabah undangan hanya sebagian saja, diantaranya Tgk. Syairazi Simpang Cebrek adik Dr. Tgk. M.Jafar,MA yang merupakan Wadir Pascasarjana IAIN Lhokseumawe dan juga alumni MUDI,Tgk. Syamsuddin Negeri Panton, Tgk. Rizki asal Simpang Ulim tempat tinggal sosok habib yang alim dan berkah yang saban hari dikunjungi tamu khusus warga Al-Aziziyah pasca ziarah Al-Mursyid Abu MUDI ke kediaman sang Habib bernama Habib Muhammad yang sempat mengembara dalam musafir ke berbagai negara termasuk Mekkah, Yaman dan lainnya, bahkan di lelelurnya di Simpang Ulim kala umurnya menjelang seabad beliau kembali dari perantauannya di negeri Fatahillah untuk mengurus Masjid Baalawi di Pucok Alue Dua, Simpang Ulim, Aceh Timur yang merupakan Masjid Baalawi ketiga di dunia setelah Masjid Baalawi pertama di Hadramaut, Masjid Baalawi kedua di Singapura.
Kelas Letting Punggawa MUDI Mesjid Raya Samalanga tahun 2013 Tgk. Basrah Aceh Selatan, Tgk, Zunuanis Laweung,Tgk Muzawir Aceh Selatan,Abah Sahal/Tgk Langkawi,Tgk Samsul Bahri Aceh Selatan, Tgk M.Siddiq Kutaraja,(depan) Tgk Ikhwanil Kuta Fajar,Tgk.Hasanoel Brunai dan Tgk. Fauzan Banda Aceh | dok. pribadi
Selanjutnya, Tgk. Hedri Simpang Tiga sosok yang terbilang cerdas namun agak sedikit santai dan "lay" asal negeri Tgk. Chiek Ie Leubeu, hadir juga Tgk. Noval yang handsome dan bersuara merdu dari negeri timur, tidak alpa juga Tgk. Khaled asal "Jenewa" yang biasanya disibukkan dengan aktivitas dan bisnis yang menjanjikan dunia unggas "itik" namun kali ini menyisakan waktu untuk bisa hadir dalam halaqah maulid nabi di penghujung negeri Japakeh tepatnya
Blada City, sosok yang kerap menyuarakan kritikan yang membangun dan positif demi kebaikan dan perbaikan walaupun kerap di bully oleh senior dan rekannya bahkan fitnah yang tak pantas dialamatkan kepadanya, namun sosok magister hukum Islam yang sedang menunggu waktu mengakhiri masa jomblonya itu hanya bisa bersabar dan "menikmati" saja di balik ragam "ujaran" yang di tujukan kepada pemuda sawo matang dan sedikit "bandel" itu.
Lihat Humaniora Selengkapnya