Hilangkan pendapat yang mengatakan bahwa laki-laki hanya "membantu" perempuan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, demikian sebaliknya. Memang harus berani beda, berpegang teguh pada prinsip yang kita yakini untuk menjadikan anak kita kelak menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
Momentum peringatan hari Ibu bukan hanya sebatas pada seremonial saja. Kita mesti harus berani berefleksi dan berbenah. Apakah kita sudah memberikan apresiasi dan menjunjung tinggi hak-hak perempuan dalam segala bidang?Â
Saya kira pertanyaan ini tepat untuk kita jawab bersama sejauhmana kita memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada perempuan. Karena perempuan adalah ibu.Â
Akses tentang informasi dan layanan kesehatan reproduksi perempuan mesti tersedia dengan mudah. Pun perlindungan dan pencegahan maupun penanganan kekerasan terhadap perempuan harus diberikan seluas-luasnya, seadil-adilnya dan non diskriminatif.
Maka sekali lagi saya mengajak kepada kita semua untuk kembali melihat rasa kemanusiaan kita pada tindakan konkret yang bisa kita lakukan di tengah-tengah keluarga kita masing-masing.Â
Menjadi berbeda, melawan arus akan kebiasaan yang kurang tepat di masyarakat bukanlah tindakan yang salah. Kita ingin bersama mewujudkan nyatakan bersama tentang penghargaan dan rasa hormat kita pada sosok ibu dengan menjunjung tinggi nilai-nilai persamaaan dan keadilan gender dengan praktik nyata.Â
Selamat hari ibu untuk ibu-ibu yang hebat, salam sehat dan salam kemanusiaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H