Mohon tunggu...
Bang Doel
Bang Doel Mohon Tunggu... Freelancer - Hallo, semua

Cuma suka lihat orang pada menulis, jadi kadang ikut-ikutan nulis. Buat mampir selain disini, silakan kemari: https://www.doel.web.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Membantu Mereka dengan Data yang Selalu Ada

17 April 2018   10:50 Diperbarui: 17 April 2018   10:59 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Backup dari laptop, agar data selalu di tangan.

Dari kejauhan saya melihat langkahnya sudah tergopoh-gopoh. Sepertinya ada satu hal penting yang ingin disampaikan ibu paruh baya ini. Semakin mendekat, saya bisa tahu ia ingin segera menyampaikan sesuatu.

"Pak, nama Carwen kenapa enggak masuk?", sergahnya segera sebelum sempat duduk.

Ibu yang datang dengan tergopoh-gopoh ini merupakan tetangga dekat dari Ibu Carwen, namanya Ibu Kaminah. Dia mengambil kesempatan dari kunjungan saya ke ketua kelompok untuk menyampaikan perihal kekeliruan laporan yang telah saya ajukan ke kantor. Nama Carwen ternyata belum masuk ke laporan rekapitulasi nama-nama yang belum masuk di format susulan.

Kalau sudah begini, saya merasa bersalah. Ini karena ketiadaan nama mereka di format yang saya buat menentukan nasib mereka kedepan. Sementara tenggat waktu yang diberikan oleh kantor bakal habis beberapa menit lagi. Jadi agak mubazir seandainya saya mesti kembali ke kantor atau pulang ke rumah untuk mengambil format kemudian mengisinya dan meng-email-kan ke operator di kantor. Demi melihat optimisme Ibu Kaminah dalam memperjuangkan tetangganya, saya pun berupaya tak kehabisan akal.

Saya segera mencari flashdiskdi tas, kabel on the go (OTG), serta menyiapkan smartphone. Saya baru ingat kalau format yang sudah terisi nama-nama itu tersedia di flashdisk. Sementara itu, meskipun saya tak membawa laptop untuk mengubah data di format itu, saya membawa smartphonedan kabel OTG sebagai alternatif. Ya, masalah pun terpecahkan. Data milik Ibu Carwen sudah saya setorkan dalam waktu kurang dari lima menit.

"Data Ibu Carwen sudah saya setorkan, Bu Kaminah. Sekarang tinggal menunggu kebijakan pusat untuk merevisi datanya kembali," saya menjelaskan pada Ibu Kaminah. Ia menganggukkan kepala, yang sebetulnya bukan tanda dia telah paham apa yang terjadi, namun lebih kepada dia punya kabar baik untuk disampaikan kepada tetangganya tersebut.

Data Harus Selalu di Tangan

Sebagai Pendamping Sosial, lokasi pekerjaan memang selalu berada di lapangan. Banyak yang bilang sih asyik, bisa mengatur waktu sendiri. Mereka tentu tak pernah tahu kalau kami selalu diburu dengan tenggat waktu. Tuntutan agar selalu siap siaga menjadikan kami berupaya selalu komitmen terhadap tugas pokok pekerjaan, dimana salah satunya adalah soal data yang selalu di tangan.

Kejadian dengan Ibu Carwen itu merupakan satu fragmen yang menggambarkan tentang betapa beratnya kalau ketinggalan sebuah data. Saya akan merasa bersalah, manakala bantuan yang selayaknya diberikan oleh pemerintah, harus terhambat gara-gara keteledoran saya memasukkan satu nama saja. Ya, soal ini, saya tentu punya segudang alasan untuk disampaikan kepada atasan, namun soal pertanggungjawaban kerja kemanusiaan tentu hati jadi berbicara lain.

Data yang mesti saya bawa kemana-mana terdiri dari tiga jenis file: .doc, .xls, dan .jpeg. Untuk dua filepertama tentu tak sebesar yang ketiga, namun tetap saja memiliki peran vital bagi pekerjaan. Data itu mesti harus selalu bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Artinya peralatan tempur untuk membacanya harus selalu tersedia. Saat ini saya selalu mengandalkan flashdisk, kabel OTG, dan smartphone.

Solusi darurat ketika data dibutuhkan.
Solusi darurat ketika data dibutuhkan.
Sayangnya, kerapkali kabel OTG ini tertinggal. Sebab saya selalu berprasangka baik bahwa rekan kerja akan selalu membawa laptop ketika di lapangan. Jadi saya cukup membawa flashdisk-nya saja. Namun persis seperti kata Jodie Starling dalam Detektif Conan, "Jangan pernah mengandalkan orang lain sebelum berusaha."

Para rekan kerja pun seringkali memiliki pemikiran yang sama, sama-sama berprasangka yang baik, bahwa masing-masing dari kami akan membawa laptop. Sampai di lapangan, ternyata tak ada satupun yang membawa komputer jinjing itu. Kami hanya menyodorkan flashdiskmasing-masing, tanpa ada satu alatpun yang bisa membacanya. Ya, memang benar data itu betul-betul selalu ada di tangan, tapi tanpa pernah bisa dibaca.

Saya sering bertanya-tanya, di zaman smartphonemerajalela seperti sekarang dan orang-orang semakin malas untuk membawa laptop, mengapa produsen flashdiskbelum mengadopsi dual-jack dimana USB dan USB Micro tersedia dalam satu perangkat? Ups, pertanyaan ini ternyata sudah dijawab jauh-jauh hari sebelumnya oleh SanDisk. Perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat dan masih anak usaha dari Western Digital tersebut telah memproduksi SanDisk Ultra Dual Drive m3.0.

SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 merupakan flashdisk biasa sebetulnya, namun istimewanya ia punya dua colokan yang terdiri dari micro-USB dan USB 3.0. Micro-USB ini yang membuatnya bisa terkoneksi langsung terhadap sistem Android di smartphone. USB 3.0 yang dimilikinya pun memungkinkan transfer data bisa lebih cepat dibanding USB biasa. Kecepatan transfernya ketika menyedot data dari laptop bisa mencapai 150 MB/s, asal USB di laptop pun sama-sama versi 3.0.

SanDisk Memory Zone pun disediakan untuk lebih memudahkan pengaturan file di Android. Sudah ada jutaan orang yang mengunduh aplikasi di Play Store dengan ukuran 33 MB ini. Eh, tapi 'kan di Android ada manager file sendiri? Iya, tapi biasanya enggak semua disediakan sebagai bloatware. Ada yang mesti dipasang sendiri. Beruntunglah buat para pemakai SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 karena sudah ada aplikasi khususnya sendiri.

SanDisk Memory Zone ini bukan cuma 'melayani' pengaturan fileyang tersimpan di memori saja, namun tersedia juga pengaturan penyimpanan cloud. Loh, di Android juga sudah ada Google Drive. Ya, memang sudah ada, tapi tentu belum ada aplikasi yang menjadikannya dalam satu pengaturan. Jadi dengan memakai aplikasi ini, baik Google Drive, DropBox, OneDrive, maupun Box bisa diatur melalui satu pintu.

Tiada Lagi Alasan Data Ketinggalan

Saya wajib mengganti flashdisksaya yang lama untuk dibawa bekerja. Pasalnya, ketinggalan kabel OTG ternyata bisa menjadi malapetaka yang berakibat nasib orang tergantung sia-sia. Setidaknya dengan SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 tadi, ketinggalan OTG atau bahkan tidak membawa laptop bukan menjadi masalah yang besar. Data setiap orang yang menggantungkan harapan tiga bulan-nya terhadap bantuan pemerintah, jadi tidak terlunta-lunta karena alasan klasik: datanya ketinggalan. Mereka akan terbantu apabila data yang dibutuhkan selalu ada. Semoga selalu diberi rezeki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun