Mohon tunggu...
Danil Fahmi
Danil Fahmi Mohon Tunggu... Bankir - Anak Kampung | Bankir | Advokat

Hidup nekad mati muda Hidup tak bertujuan Mati tak berkuburan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Izinkan Ayah Menangis

7 Juli 2019   08:07 Diperbarui: 7 Juli 2019   08:16 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebaikan itu ibarat ombak
Dia datang tanpa lelah
Namun hilang tak berbekas
Hanya berkas yang tulus ditinggalkan
Maka jadilah ombak ...

Kesabaran itu ibarat embun
Dia datang sebutir demi sebulir
Namun hilang tak terjejak
Hanya sejuk yang menyelimuti pagi
Maka jadilah embun ...

Ketabahan itu ibarat besi tempahan
Dia tempah dengan kerasnya
Namun tak nampak bekasnya
Hanya bentuk yang Ia perlihatkan
Maka jadilah besi ...

Izinkan ayah menangis ...
Bukan mengajak menangis
Hanya ingin ditemani kalian

Izinkan ayah bersedih ...
Bukan menumpahkan sedih
Hanya ingin diingat kalian

Bahagialah anak anakku ...
Jadilah apa yang Tuhan telah taqdirkan
Untuk kalian ...
Ayah tak akan mengambil barang sekuis
Hanya ingin tua bersama kalian

Bila ingin merasakan bahagia
Maka resapi rindu seorang ayah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun