Mohon tunggu...
Bang Casman
Bang Casman Mohon Tunggu... Lainnya - Anak betawi yang belajar menulis

Akun ini digunakan untuk saling berbagi apapun yang bermanfaat dan untuk peningkatan kompetensi bersama.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Emak

20 Januari 2021   17:47 Diperbarui: 20 Januari 2021   17:53 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siang itu biasa saja. Matahari masih hadir tepat waktu dan awan masih melekat di langit biru. Aku berjalan ke rumah Emak, hal yang biasa ku lakukan saat libur kerja. Bidadari luar biasa itu selalu sigap menyambutku. Tubuhnya yang tak lagi muda dan kulitnya tidak lagi kencang tetapi senyumnya adalah anugrah terindah bagi dunia. Seperti biasa beliau menyambutku dengan sedikit tergesa, kuraih tangan tua nya dan kucium dengan takzim.

"Udah makan Jan? Emak ambilin Yaa" katanya semangat.

"Gak usah Mak, nanti Ojan ambil sendiri" jawabku dengan senyum. Aku tak mau merepotkan beliau. "Saatnya aku yang melayaninya" pikirku.

"Emak gorengin telor Yaa " katanya lagi.

"Gak usah Mak, nanti aja" jawabku.

"Emak bikinin es teh Yaa " nadanya agak mulai sedikit rendah.

Aku hanya menggeleng dengan tetap tersenyum. Yaa Alloh dari aku kecil sampai sekarang masih saja beliau melayaniku.

Akhirnya Emakku terdiam. Aku mulai terlibat obrolan dengan Kakak dan saudara-saudaraku disana. Sampai aku tersadar ternyata Emak sudah tidak ada di ruang tamu bersama kami. Aku menuju kamarnya dan menemukan dirinya duduk tertunduk. Yaa Alloh, Emak sedang menangis.

"Kenapa Mak? Kok nangis"

"Gak pa-pa" masih sedikit terdengar suara sesegukannya.

"Kenapa Mak? Emak sakit? " tanyaku lagi

"Gak, Emak gak sakit. Mak sedih"

"Sedih kenapa Mak?"

"Ojan dah gak butuh Emak lagi"

Astaghfirullah, ternyata keinginanku yang tidak ingin merepotkan Emak adalah penyebab tangisnya. Aku terdiam dan berpikir sejenak,  lalu berkata

"Mak punya mie rebus gak? Ojan laper bingit dari tadi pingin mie rebus" kataku

" Ada. Emak masakin Yaa " kata Emak sambil mengusap air matanya dan menggantinya dengan senyuman

"Ojaan, telornya dua atau tiga?" teriaknya dari dapur.

"Satu aja Mak, tapi di ceplok"

"Mak kasih bawang goreng Yaa, kan Ojan suka.. "

Aku hanya bisa mengangguk sambil memandang tubuh renta di depanku ini. Yaa Alloh sampai kapanpun aku tetap jadi Ojan kecilnya.

Mak, Ojan selalu berdoa, semoga Ojan bisa berjumpa dan memeluk Emak di syurga nanti

KOS di WBC

(Kumpulan Obrolan Santuy di Warung Bang Casman)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun