“Bawa lah bro, lengkap beserta foto kerennya. Tolong dijaga baik-baik foto-foto gw yaa” jawabku sambil mengeluarkan amplop coklat besar berisi biodata kepada Wahyudin.
Wahyudin meneliti satu persatu berkas tersebut bagai notaris yang akan menyiapkan surat untuk pembagian waris.
“Gimana lengkap kan?” tanyaku memastikan
“Iya lengkap. Yaa udah ini gw bawa dulu nanti gw titip ke bidang keputrian. Gw ada ujian dadakan jadi gak bisa lama-lama. Kalau mau traktir nanti aja“ katanya sambil memasukan biodataku ke dalam tas ranselnya dan bersiap pergi.
“Bro.. kapan jawabannya gw terima ?” tanyaku.
“Tunggu aja. Belum tentu juga ada yang minat sama loe.. hehehe. Assalaamuálaikum” katanya sambil nyengir dan bersegara beranjak dari masjid menuju fakultas tehnik tempat kuliahnya.
“Waálaikumussalaam warohmatullohi wa barokaatuh” jawabku lirih ditinggalkan sendiri oleh Wahyudin.
Kembali hayalku berhasil menarikku kealam maya dan bercanda disana. Pikirku mencoba membayangkan seperti apa bidadari syurga yang Alloh siapkan sebagai pendampingku nanti. Akhirnya kembali aku hanya bisa tersenyum sendiri dan berdoa memohon yang terbaik pada Alloh.
---o0o---
Detik demi detik berlalu penantianku di ujung waktu, menunggu sebuah jawaban adakah dia kan hadir untuk mengisi hari-hariku. Bermanja dalam kebahagiaan, saling menguatkan dalam perjuangan, dan melangkah bersama menuju Jannah. Hari ke-10 sebuah pesan singkat masuk ke gawaiku.
“Bro kita ketemu sore ini di masjid UI yaa, jangan lupa bawa cemilan buat gw”