Mohon tunggu...
muhammad khairani
muhammad khairani Mohon Tunggu... Guru - nama lengkapa muhammad khairani, kelahiran 10 november 1992, asal daerah kota bangun kukar, sarjana pendidikan bahasa arab di iain samarinda, bekerja di lembaga bimbel bilal samarinda

saya bekerja suatu lembaga yang kini punya banyak cerita dakwah didalamnya dan mengajarkan kita arti daripada siapa kita sesungguhnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Mahasiswa Milenial dalam Peradaban Modern

10 September 2020   18:39 Diperbarui: 10 September 2020   18:36 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstact

This research is a descriptive study with a qualitative approach with a total sample of 46 students who are still active at the campus in Samarinda and this study uses a questionnaire research instrument using high, medium, low resilience, on time management, and from the research data shows that students with Resilience is time management which is stagnant or you can say it is normal at certain times and only a few students with high resilience have Time Management that is not bad from low resilience.

Keywords: Time Management, Millennial, Modern Era

Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan jumlah sampel 46 Mahasiswa yang masih aktif dikampus di Samarinda dan penelitian ini memakai instrumen penelitian angket/kuestioner dengan memakai resiliensi tinggi, sedang, rendah, pada manajemen waktu, dan dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa Mahasiswa dengan resiliensi sedang mempunyai Manajemen Waktu yang stagnan atau bisa dibilang Normal pada waktu - waktu tertentu dan hanya sedikit saja Mahasiswa yang dengan resiliensi tinggi yang mempunyai Manajemen Waktu yang tidak buruk dari reseliensi rendah.

Kata kunci : Manajemen Waktu, Milenial, Era Modern

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan seseorang tidak lepas dari kesibukan entah itu kesibukan pekerjaan, aktivitas sosial, aktivitas perkuliahan dan aktivitas umum lainnya, yang mana dari sekian aktivitas tersebut menuntun seseorang harus bisa segalanya, apalagi aktivitas tersebut harus seimbang atau beriringan dengan berbagai aktivitas lain yang ingin dicapai oleh seseorang dalam kehidupannya, dan tidak kalah penting lagi aktivitas tersebut harus mempunyai kegiatan yang jelas dan harus mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

Manajemen waktu tidak hanya menyebabkan efek positif bagi seseorang menjadi lebih teratur dalam kehidupan sehari -- hari akan tetapi juga bisa menjadi efek negatif bagi seseorang apabila manajemen tersebut tidak bisa terlaksana dengan baik, maka disarankan agar sebelum membuat manage time memikirkan aktivitas yang lebih penting daripada aktivitas yang tidak memberikan efek positif bagi kehidupan, ini sering terjadi kepada setiap orang yang salah manage time dan terlalu banyak yang ingin dicapai maka menyebabkan seseorang menjadi stres karena terlalu berat beban yang ingin dilaksanakan, manage time yang buruk bisa juga berakibat pada pemanfaatan waktu yang buruk.

seorang pekerja, guru, buruh akan tetapi pelajar dan mahasiswa juga pastinya sudah tidak asing lagi dengan kata manage time, apabila manage time tertata dengan rapi maka dampak yang akan di rasakan pada kehidupan yang baik bagi seorang guru, pekerja, pelajar, Mahasiswa. Mahasiswa yang selalu memanfaatkan waktunya untuk menggali ilmu dan memperluas Cakrawala pengetahuan di bidang masing -- masing, yang mana ilmu dan pengetahuan tersebut menjadi tolak ukur keilmuan dan pengalaman hidup semasa di bangku perkuliahan , dengan begitu Mahasiswa bisa menjadi manfaat bagi masyarakat di sekitarnya.

Manajemen waktu (manajemen kehidupan) adalah pencapaian sasaran utama kehidupan sebagai hasil dari menyisihkan kegiatan-kegiatan tidak berarti yang sering kali justru banyak memakan waktu(Taylor, 1990).

Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengetatan dan pengawasan produktifitas waktu.Waktu menjadi salah satu sumber daya kerja yang mesti dikelola secara efektif dan efisien.Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Efisien bermakna pengurangan waktu yang ditentukan dan investasi menggunakan waktu yang ada. Manajemen waktu bertujuan pada produktivitas yang berarti rasio output dengan input (Kusnul Ika Sandra, M. As'ad Djalali, 2013)

Manajemen waktu adalah segenap kegiatan dan langkah mengatur serta mengelola waktu dengan sebaik baiknya, sehingga mampu membawa ke arah tercapainya tujuan hidup yang telah ditetapkan (Merry Indah Sari1 , Rika Lisiswanti1 , Oktafany : 2017)

Salah satu persoalan yang dihadapi perguruan tinggi adalah jumlah lulusan yang tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa baru yang masuk. Mengingat kapasitas mahasiswa yang rata-rata hampir sama, seharusnya mereka lulus dalam waktu yang kurang lebih sama. Salah satu faktor yang menyebabkan minimnya jumlah lulusan adalah pengaturan diri mahasiswa dalam belajar dengan menundanunda untuk memulai maupun menyelesaikan skripsinya (Mustika Dwi Mulyani: 2013). Manajemen waktu sangat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan mahasiswa semester akhir dalam mengerjakan skripsi. Mahasiswa yang tidak dapat mengatur waktunya dengan baik, ada kecenderungan bahwa mahasiswa tersebut tidak mampu mengarahkan dan mengatur dorongan dorongan yang ada dalam dirinya (Mustika Dwi Mulyani: 2013)

Mahasiswa sebagai agent of change dan agent of social control sebenarnya adalah penyambung lidah rakyat. Konsekuensinya, tugas mahasiswa tidak hanya belajar dan sibuk dengan tugas -tugas, melainkan juga membumi ke masyarakat. Hal ini sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menyiratkan aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dari konsep ini dapat terlihat jelas bahwa ruang lingkup mahasiswa adalah studi dan masyarakat. Namun, terkadang aktivis mahasiswa menemui kendala dalam membagi waktu antara akademis dan organisasi (Farah Dzil Barr dan Idris Harta: 2016).

Manajemen yang baik merupakan motor penggerak dan pendorong bagi individu untuk belajar, sehingga dalam belajar mahasiswa akan bersemangat dan tidak cepat bosan dengan materi pelajaran yang dipelajari, dan selanjutnya dapat meningkatkan prestasi belajar. Serta prestasi belajar yang rendah kemungkinan cara belajar yang diterapkan kurang baik dan kurang menghargai waktu atau manajemen waktu belajarnya kurang baik ( AM Napitupulu:2016 )

Generasi milenial adalah generasi yang istimewa karena generasi ini lahir pada masa perkembangan teknologi yang semakin maju. Salah satu lingkup generasi dinisi adalah mahasiswa milenia.Mahasiswa merupakan pengantar layak nya jembatan yang menghubungkan antara masyarakat dengan pemerintah. Aspirasi ,kritik bahkan saran dari masyarakat untuk pemerintah adalah peran dari mahasiswa itu sendiri. Disin peran mahasiswa sangatlah berpengaruh pula demi tercapainya suatu Indonesia yang maju. Dalam perkembangannya disini berkaitan dengan revolusi industri yang sekarang sedang kita jalani di Indonesia khususnya. Berkaitan dengan hal tersebut menjadikan adanya peran mahasiswa di dalam era revolusi industri ini ( Dera Karisma N.1 , Endang Sri Mujiwati2 , Bagus Amirul Mukmin3 : 2020 )

Berdasarkan pendapat yang dikutif diatas ini peneliti menggaris bawahi bahwa Mahasiswa Milenial sudah hidup di jaman yang berbeda atau jaman yang modern dimana segalanya tersedia dari teknologi yang belum pernah ada di jaman sebelumnya

Saat ini perubahan gaya hidup yang konsumtif sangat terlihat pada generasi modern atau yang biasa disebut dengan generasi milenial (Millennial Generation), generasi milenial merupakan generasi modern yang hidup di pergantian milenium. Secara bersamaan di era ini teknologi digital mulai merasuk ke segala sendi-sandi kehidupan. Generasi milenial atau yang disebut juga generasi Y ini lahir sekitar tahun 1980 sampai 2000. Jadi bisa dikatakan generasi milenial adalah generasi muda masa kini yang saat ini berusia sekitar 15--34 tahun. Kisaran usia tersebut sesuai dengan rata-rata usia mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi yaitu sekitar 19--34 tahun (Syarif Hidayatullah, Abdul Waris, Riezky Chris Devianti, Syafitrilliana Ratna Sari, Irawan Ardi Wibowo, Pande Made PW: 2018 )

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini berupa deskriptif dengan pendekatan kualitatif berupa 16 pertanyaan/ kuestioner yang berkaitan tentang disiplin waktu mulai dari ketika Mahasiswa terbangun dari tidur, hal yang dilakukan pada saat terbangung, pada saat kuliah, pada saat dirumah, waktu yang produktif, dan sampai intensitas bergadang yang dilakukakan setiap malam

(Hendriana, Rohaeti, & Soemarmo, 2017), setiap pernyataan dari skala resiliensi ada empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan Sangat tidak setuju (STS), subjek penelitian yang diteliti adalah Mahasiswa yang masih aktif/masih kuliah. setiap resiliensi pertanyaan; sangat disiplin (SD), disiplin (D) kurang didiplin (KD), sangat kurang disiplin (SKD), pemalas (P), sangat pemalas (SP), biasa saja (BISA). pengkategorian tersebut berdasarkan Siffudin (Ulfa, 2016) menjelaskan bahwa langkah pengkategorian skala resiliensi dalam penelitian adalah mencari nilai terendah dan nilai tertinggi, mencari mean ideal (M), yaitu 1 2 (nilai tertinggi + nilai terendah), dan mencari standar deviasi (SD), yaitu 1 6 (nilai tertinggi nilai terendah), dan mencari standar deviasi (SD), yaitu 1 6 (nilai tertinggi nilai terendah), berdasarkan penghitungan diatas.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
HASIL

Analisis hasil Resiliensi dari Mahasiswa di fakultas berbeda dan setelah diuji cobakan sebanyak 46 sampel Mahasiswa dengan memiliki tingkatan tinggi, sedang, dan rendah, akan disajikan pada tabel dibawah ini:

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Setelah kita lihat dari hasil tabel diatas bahwa pada kenyataannya setiap mahasiswa berbeda tingkat manage time dari 46 mahasiswa terdapat hasil sebanyak 6 mahasiswa mempunyai tingkat resiliensi Manage time yang tinggi, 35 Mahasiswa mempunyai Manage Time sedang, dan 5 Mahasiswa mempunyai Manage Time rendah. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi
PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian resiliensi tinggi sebanyak 6 Mahasiswa atau sekitar 13%, resiliensi sedang sebanyak 35 Mahasiswa atau sekitar 76%, dan resiliensi rendah sebanyak 5 Mahasiswa atau sekitar 11% dari keseluruhan 46 sampel yang di teliti dan penelitian ini dari tgl 15 juli 2020 -- 15 agustus 2020.

Pada perkembangan Grafik diatas bisa kita lihat bahwa sekitar 6 mahasiswa (13%) dari jumlah 46 sampel mempunyai Manage Time tinggi, sebanyak 35 Mahasiswa (76%) dari jumlah 46 sampel mempunyai tingkat Manage Time yang sedang atau yang stagnan dari tingkat resiliensi tinggi, dan 5 Mahasiswa (11%) dari jumlah 46 sampel mempunyai tingkat rendah dari tingkat resiliensi sedang .

KESIMPULAN

Kesimpulan pada penelitian yang menggunakan Resiliensi Rumus bahwa didapatkan hasil Dari Manage Time Mahasiswa Milenial mendapatkan peringkat pada Manage Time Sedang dimana Manage Time Sedang mendapatkan persentase sebanyak 76% atau sebanyak jumlah 35 Mahasiswa dari jumlah 46 sampel yang di dapatkan dan ini bisa kita ambil sebagai acuan bahwa Mahasiswa dalam Manajemen Waktu memiliki tingkat pengaturan dan pemanfaatan waktu yang stagnan atau Normal dalam Manajemen kehidupannya.

DAFTAR PUSTAKA

Sandra, K. I. (2013). Manajemen waktu, efikasi-diri dan prokrastinasi. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 2(3).

Sari, M. I., Lisiswanti, R., & Oktafany, O. (2017). Manajemen Waktu pada Mahasiswa: Studi Kualitatif pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Lampung. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 1(3), 525-529.

Mulyani, M. D. (2013). Hubungan antara manajemen waktu dengan self regulated learning pada mahasiswa. Educational psychology journal, 2(1).

Barr, F. D., & Harta, I. (2016, February). Analisis Manajemen Waktu Organisasi dan Kuliah Aktivis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta. In PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika (pp. 280-285).

Napitupulu, A. M. (2016). PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI DAN MANAJEMEN WAKTU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI STAMBUK 2013 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (Doctoral dissertation, UNIMED).

Hidayatullah, S., Devianti, R. C., & Wibowo, I. A. (2018). Perilaku Generasi Milenial dalam Menggunakan Aplikasi Go-Food. Jurnal Manajemen dan kewirausahaan, 6(2), 240-249.

Mujiwati, E. S., & Mukmin, B. A. (2020, May). PERAN MAHASISWA MILENIAL DALAM ERA REVOLUSI INDUSTRI UNTUK INDONESIA MAJU. In PROCEEDING

Kurnia, H. I., Royani, Y., Hendriana, H., & Nurfauziah, P. (2018). Analisis kemampuan komunikasi matematik siswa smp di tinjau dari resiliensi matematik. JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif), 1(5), 933-940

Muhammad Khairani

Institute Agama Islam Negeri Samarinda

Khairkhoir8@gmail.com

http://blogger.io/add-post-2/

dosen pengawas lapangan ; ibu Siti Julaiha S.Ag, M.Pd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun