Mohon tunggu...
muhammad khairani
muhammad khairani Mohon Tunggu... Guru - nama lengkapa muhammad khairani, kelahiran 10 november 1992, asal daerah kota bangun kukar, sarjana pendidikan bahasa arab di iain samarinda, bekerja di lembaga bimbel bilal samarinda

saya bekerja suatu lembaga yang kini punya banyak cerita dakwah didalamnya dan mengajarkan kita arti daripada siapa kita sesungguhnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Mahasiswa Milenial dalam Peradaban Modern

10 September 2020   18:39 Diperbarui: 10 September 2020   18:36 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengetatan dan pengawasan produktifitas waktu.Waktu menjadi salah satu sumber daya kerja yang mesti dikelola secara efektif dan efisien.Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Efisien bermakna pengurangan waktu yang ditentukan dan investasi menggunakan waktu yang ada. Manajemen waktu bertujuan pada produktivitas yang berarti rasio output dengan input (Kusnul Ika Sandra, M. As'ad Djalali, 2013)

Manajemen waktu adalah segenap kegiatan dan langkah mengatur serta mengelola waktu dengan sebaik baiknya, sehingga mampu membawa ke arah tercapainya tujuan hidup yang telah ditetapkan (Merry Indah Sari1 , Rika Lisiswanti1 , Oktafany : 2017)

Salah satu persoalan yang dihadapi perguruan tinggi adalah jumlah lulusan yang tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa baru yang masuk. Mengingat kapasitas mahasiswa yang rata-rata hampir sama, seharusnya mereka lulus dalam waktu yang kurang lebih sama. Salah satu faktor yang menyebabkan minimnya jumlah lulusan adalah pengaturan diri mahasiswa dalam belajar dengan menundanunda untuk memulai maupun menyelesaikan skripsinya (Mustika Dwi Mulyani: 2013). Manajemen waktu sangat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan mahasiswa semester akhir dalam mengerjakan skripsi. Mahasiswa yang tidak dapat mengatur waktunya dengan baik, ada kecenderungan bahwa mahasiswa tersebut tidak mampu mengarahkan dan mengatur dorongan dorongan yang ada dalam dirinya (Mustika Dwi Mulyani: 2013)

Mahasiswa sebagai agent of change dan agent of social control sebenarnya adalah penyambung lidah rakyat. Konsekuensinya, tugas mahasiswa tidak hanya belajar dan sibuk dengan tugas -tugas, melainkan juga membumi ke masyarakat. Hal ini sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menyiratkan aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dari konsep ini dapat terlihat jelas bahwa ruang lingkup mahasiswa adalah studi dan masyarakat. Namun, terkadang aktivis mahasiswa menemui kendala dalam membagi waktu antara akademis dan organisasi (Farah Dzil Barr dan Idris Harta: 2016).

Manajemen yang baik merupakan motor penggerak dan pendorong bagi individu untuk belajar, sehingga dalam belajar mahasiswa akan bersemangat dan tidak cepat bosan dengan materi pelajaran yang dipelajari, dan selanjutnya dapat meningkatkan prestasi belajar. Serta prestasi belajar yang rendah kemungkinan cara belajar yang diterapkan kurang baik dan kurang menghargai waktu atau manajemen waktu belajarnya kurang baik ( AM Napitupulu:2016 )

Generasi milenial adalah generasi yang istimewa karena generasi ini lahir pada masa perkembangan teknologi yang semakin maju. Salah satu lingkup generasi dinisi adalah mahasiswa milenia.Mahasiswa merupakan pengantar layak nya jembatan yang menghubungkan antara masyarakat dengan pemerintah. Aspirasi ,kritik bahkan saran dari masyarakat untuk pemerintah adalah peran dari mahasiswa itu sendiri. Disin peran mahasiswa sangatlah berpengaruh pula demi tercapainya suatu Indonesia yang maju. Dalam perkembangannya disini berkaitan dengan revolusi industri yang sekarang sedang kita jalani di Indonesia khususnya. Berkaitan dengan hal tersebut menjadikan adanya peran mahasiswa di dalam era revolusi industri ini ( Dera Karisma N.1 , Endang Sri Mujiwati2 , Bagus Amirul Mukmin3 : 2020 )

Berdasarkan pendapat yang dikutif diatas ini peneliti menggaris bawahi bahwa Mahasiswa Milenial sudah hidup di jaman yang berbeda atau jaman yang modern dimana segalanya tersedia dari teknologi yang belum pernah ada di jaman sebelumnya

Saat ini perubahan gaya hidup yang konsumtif sangat terlihat pada generasi modern atau yang biasa disebut dengan generasi milenial (Millennial Generation), generasi milenial merupakan generasi modern yang hidup di pergantian milenium. Secara bersamaan di era ini teknologi digital mulai merasuk ke segala sendi-sandi kehidupan. Generasi milenial atau yang disebut juga generasi Y ini lahir sekitar tahun 1980 sampai 2000. Jadi bisa dikatakan generasi milenial adalah generasi muda masa kini yang saat ini berusia sekitar 15--34 tahun. Kisaran usia tersebut sesuai dengan rata-rata usia mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi yaitu sekitar 19--34 tahun (Syarif Hidayatullah, Abdul Waris, Riezky Chris Devianti, Syafitrilliana Ratna Sari, Irawan Ardi Wibowo, Pande Made PW: 2018 )

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini berupa deskriptif dengan pendekatan kualitatif berupa 16 pertanyaan/ kuestioner yang berkaitan tentang disiplin waktu mulai dari ketika Mahasiswa terbangun dari tidur, hal yang dilakukan pada saat terbangung, pada saat kuliah, pada saat dirumah, waktu yang produktif, dan sampai intensitas bergadang yang dilakukakan setiap malam

(Hendriana, Rohaeti, & Soemarmo, 2017), setiap pernyataan dari skala resiliensi ada empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan Sangat tidak setuju (STS), subjek penelitian yang diteliti adalah Mahasiswa yang masih aktif/masih kuliah. setiap resiliensi pertanyaan; sangat disiplin (SD), disiplin (D) kurang didiplin (KD), sangat kurang disiplin (SKD), pemalas (P), sangat pemalas (SP), biasa saja (BISA). pengkategorian tersebut berdasarkan Siffudin (Ulfa, 2016) menjelaskan bahwa langkah pengkategorian skala resiliensi dalam penelitian adalah mencari nilai terendah dan nilai tertinggi, mencari mean ideal (M), yaitu 1 2 (nilai tertinggi + nilai terendah), dan mencari standar deviasi (SD), yaitu 1 6 (nilai tertinggi nilai terendah), dan mencari standar deviasi (SD), yaitu 1 6 (nilai tertinggi nilai terendah), berdasarkan penghitungan diatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun