Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jembatan Terapung Babakan Losari, Penghubung Dua Provinsi

19 Juli 2023   19:09 Diperbarui: 19 Juli 2023   19:13 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jembatan terapung yang berada di Desa Babakan, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes menjadi penghubung antar dua provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat. Maklum karena perbatasan kedua provinsi dibatasi Sungai Cisanggarung. Sebelumnya masyarakat kedua desa tersebut harus muter ke Ciledug jika dari selatan atau Losari jika dari utara. Atau menggunakan perahu, namun sering terkendala jika musim penghujan atau banjir. 

Dok. Pribadi. 
Dok. Pribadi. 

Setahun belakangan ini masyarakat kedua desa diperbatasan tersebut tidak perlu repot-repot memutar atau naik perahu, karena sudah ada jembatan yang menghubungkan kedua desa tersebut. Bukan sembarang jembatan tetapi jembatan terapung yang bisa menyesuaikan kondisi air saat pasang atau surut. Jembatan sepanjang 100 meter yang dibangun warga Bumiayu berdiri diatas drum sehingga terapung. Bentangan tambang memperkuat agar tidak mudah hanyut saat air pasang atau banjir. Keberadaan jembatan ini sangat membantu mobilisasi warga, apalagi di wilayah Babakan Cirebon banyak pabrik yang mayoritas pekerjanya dari Losari. 

Dok. Pribadi. 
Dok. Pribadi. 

Uniknya lagi jembatan tersebut milik perorangan bukan milik desa, sehingga pendapatan dari hasil retribusi masuk ke pemilik. Namun misi sosial tetap dimiliki tidak saklek dan kaku. Sekali melintas jembatan dikenakan tarif Rp. 2.000,00. Setiap hari pendapatan dari jembatan terapung kisaran Rp. 200.000,00 sampai Rp. 300.000,00. Ada dua petugas yang menjaga jembatan terapung yaitu Adi dan Hendra yang berjaga setiap hari dari pagi sampai pukul 20.00 WIB. Selebihnya masyarakat bebas melintas tanpa membayar. 

Dok. Pribadi. 
Dok. Pribadi. 

Inovasi sederhana mampu mengatasi persoalan besar. Seandainya tidak ada solusi mengenai jembatan penghubung maka akan banyak pengeluaran untuk biaya transportasi dan memakan waktu perjalanan yang lama. Tetapi berkat jembatan terapung selain menyingkat jarak tempuh, waktu dan juga perputaran ekonomi masyarakat. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun