Semilir angin Kumbang yang berhemhus,Â
Kering dan dingin tetapi membawa kemakmuran,Â
Angin yang berhemhus di musim kemarau,Â
Sangat dinanti para petani bawang merah.Â
Bila merasakan angin yang semilir menusuk tulang,Â
Aku ingat kampung halaman Brebes,Â
Dimana aku dilahirkan, di Bumi Bawang Merah.Â
Jika engkau bertiup di siang hari, engkau membawa kesejukan,Â
Sejauh mata memandang, kulihat tanaman bawang merah yang menari-nari,Â
Diterpa Angin Kumbang.Â
Bila malam menjelang, semilir angin Kumbang terasa dingin,Â
Membuat kami berkumpul dan berbincang,Â
Sambil menyeruput Kopi Capar Salem.Â
Sampai tak terasa dini hari menjelang,Â
Angin Kumbang semakin kencang berhembus,Â
Menuntun kami segera pulang, untuk tidur sampai azan subuh berkumandang.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H