Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Menarilah untuk Melukiskan Wajah Negeri Ini

4 Mei 2023   22:32 Diperbarui: 4 Mei 2023   22:40 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap tanggal 29 April diperingati sebagai Hari Tari Internasional. Tari sudah ada sejak ribuan tahun lalu tepatnya tahun 3.300 SM. Hal ini bisa dibuktikan di Mesir dan India. 

Sebuah lukisan orang orang menari di sebuah makam dan dinding. Sedangkan di Indonesia tari ada sejak zaman pra sejarah. Tarian ada dalam kehidupan sehari-hari entah dalam sebuah ritual adat sampai pada hubungan pergaulan antar masyarakat. 

Dok. Pribadi. 
Dok. Pribadi. 

Dalam kehidupan modern tari menjadi sebuah komoditi hiburan. Dipertunjukkan di sebuah gedung diiringi dengan musik dan lagu. Pertunjukan tari bersumber dari cerita rakyat atau cerita modern. 

Sendratari dipertunjukkan dengan mengambil cerita bisa dari legenda, cerita rakyat ataupun cerita romantis percintaan. Bisa juga pertunjukan tari modern seperti balet, operet dengan mengambil cerita dari Eropa tentang kisah Cinderella atau cerita kerajaan Eropa dengan pangeran ganteng, putri yang cantik jelita dan kastil. 

Dok. Pribadi. 
Dok. Pribadi. 

Dalam sebuah kegiatan, event pariwisata, Tari digunakan sebagai tarian selamat datang dan pertunjukan. Setiap daerah memiliki keunikan dan ragam tarian selamat datang atau Welcome Dance. 

Tarian singkat yang biasanya menggambarkan sifat keramahtamahan, kesopanan, keterbukaan dan persahabatan. Tarian sebagai simbol sikap menerima tamu dengan tangan terbuka sebagai bagian dari keramahtamahan Indonesia. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun