Sebagian umat Islam merayakan Hari Lebaran. Setelah sebulan lebih berpuasa, hari lebaran hari kemenangan dan kebahagiaan. Tetapi bagaimana bisa terjadi duo perhitungan, sehingga ada yang hari ini dan ada yang besok. Semua diperbolehkan karena Islam sangat menghargai dan menjunjung tinggi nilai perbedaan. Saling menghargai dan saling menghormati perbedaan.Â
Suasana lebaran pun seperti terpecah karet perbedaan. Tetapi sebagai umat Muslim tetap solid tanpa mudah dipecah-belah. Janganlah kita merasa menjadi golongan yang lebih benar, sehingga mengabaikan golongan yang lain. Berpegang teguhlah pada Al-quran dan hadits sebagai pedoman hidup kita.Â
Fajar fitri telah tiba, sempurnakan puasa dengan zakat fitrah. Saling berkunjung dan meminta maaf pada kerabat dan handai tolan. Dan berziarah ke makam keluarga sebagai tanda bahwa kita kelak akan kembali.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI