Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lestarikan Alam agar Bersahabat, Pesan Ngasa Gandoang 2023

28 Februari 2023   21:44 Diperbarui: 28 Februari 2023   21:50 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Lestarikan alam agar bersahabat dengan manusia, ketika alam murka maka kita yang sengsara,".

Demikian kata Solikhin, Pemangku Adat Desa Gandoang, Salem dalam upacara Ngasa Gandoang 2023. 

Alam akan ramah dan memberikan banyak manfaat, jika dijaga, dipelihara dan dilestarikan. 

Masyarakat Adat Gandoang Salem merayakan Ngasa setiap Hari Selasa Kliwon bulan kesembilan dalam perhitungan kalender Jawa. 

Dok. Pribadi. 
Dok. Pribadi. 

Ngasa Gandoang 2023 dilaksanakan lebih meriah karena dihadiri 450 orang. Data ini diperoleh dari sobekan daun pisang yang disebar kepada peserta sebelum acara dimulai. Peserta yang beragam dari berbagai unsur Masyarakat Adat Gandoang, Forkopimca Salem, Dinbudpar, Perguruan Tinggi, Penganut Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat luas. Hal ini juga disebabkan karena cuaca cerah pada saat pelaksanaan. 

Dok. Pribadi. 
Dok. Pribadi. 

Ritual Ngasa Gandoang dimulai dari malam hari ketiga para juru kunci naik ke puncak Gunung Sagara untuk meminta izin kepada para leluhur. Juru kunci biasa diikuti peziarah yang memiliki hajat sesuai yang mereka inginkan. Mereka diatas puncak Gunung Sagara sampai pagi dan dilanjutkan ritual Ngasa di Gedong Jimat atau Pagedongan. Acara dimulai dengan Ritual Micen atau Ritual Buang Sial. 

Dok. Pribadi. 
Dok. Pribadi. 

Ritual Ngasa Gandoang ditutup dengan do'a dan menikmati makan berupa nasi jagung, ketan atau nasi putih. Masyarakat percaya dengan memakan makanan yang sudah disiapkan dari bawah akan membawa keberkahan. Mereka sangat mempercayai, hajat yang mereka panjatkan akan terkabul. Peserta semua turun kembali ke desa untuk menikmati hiburan rakyat berupa hadrah dan tari jaipong. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|) 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun