Masa remaja identik dengan masa mencari identitas diri. Berbagai aktivitas diikuti sekedar untuk pembuktian identitas jati diri. Dari kegiatan olahraga, seni, otomotif sampai yang menyerempet bahaya. Mereka tidak mengindahkan atau memperhitungkan resiko bahaya, karena yang terpenting adalah pencapaian. Jiwa pemberontak juga tumbuh seiring pubertas. Melihat gejala-gejala yang sering muncul pada masa remaja, perlu wadah berkegiatan. Salah satu yang dilakukan Sulawestio atau yang lebih dikenal dengan Abah Tio adalah mengajak mereka masuk Teater Gong.Â
Teater Gong yang didirikannya berada di lingkungan sekolah MAN NU 3 Brebes untuk mewadahi kegelisahan remaja. Gejolak masa remaja disalurkan lewat senin peran. Teater mampu mengekspresikan potensi, gejolak, kegelisahan dan pembentukan karakter. Karena disini remaja diajarkan berbagai peran dan karakter manusia. Sehingga bisa dijadikan kawah candradimuka, pendadaran untuk menyongsong masa depan.Â
Pendidikan karakter melalui teater ternyata mampu memberikan semangat untuk bersekolah dan berprestasi. Terbukti para pelajar yang tergabung dalam Teater Gong memiliki jiwa kepemimpinan, disiplin tinggi, solidaritas dan berprestasi. Keseimbangan hidup sebagai remaja terpenuhi antara hak dan kewajiban. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan kewajiban untuk belajar.Â
Disini semua mendapatkan ilmu formal pengetahuan umum, ilmu agama dan ilmu berkesenian.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H