Seratus hari sudah kakak pergi meninggalkan kami,Â
Meninggalkan kami semua yang mencintai dan menyayangimu.Â
Masih tergambar jelas senyum manismu,Â
Masih terngiang sikap manjamu sambil bergelayut dibahu sambil berkata..Â
"Kakak, sayang ayah.....Â
Itu selalu terucap dan diucapkan setiap kita bersama.Â
Ketika kubilang, apa kakak tidak malu, sudah mahasiswa tapi masih kolokan sama ayah?Â
" Kenapa mesti malu? Ini ayahnya kakak. Dan kakak bangga punya ayah sepertimu.Â
Tidak banyak orang seberuntung kakak yang memiliki ayah yang menyayangi kakak seperti ayah.Â
Tapi kini semua sudah berubah, tak ada lagi semua itu.Â
Allah telah mengambil kesayangan ayah.Â
Mengambil harta yang paling berharga, karena semua itu milik-Mu.Â
Ya Allah, Terima kasih Engkau telah memberiku kesempatan.Â
Memiliki anak hebat seperti kakak.Â
Anak yang penurut dan berbakti pada orang tua.Â
Anak yang tahu kesusahan orang tuanya, dengan tidak banyak menuntut.Â
Anak yang mandiri dari TK sampai kuliah.Â
Anak yang begitu takut berbuat salah pada Allah.Â
Ya Allah, aku belum sempat membahagiakan dia,Â
Aku belum melihat dia berdiri tegak memakai toga topi sarjananya,Â
Aku belum.....Â
Masih banyak yang belum bisa kulakukan
Untuk kebahagiaanmu kakak.Â
Semoga dialam sana engkau menemukan kebahagiaan.Â
Disisi Allah SWT.....Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI