Seratus hari sudah kakak pergi meninggalkan kami,Â
Meninggalkan kami semua yang mencintai dan menyayangimu.Â
Masih tergambar jelas senyum manismu,Â
Masih terngiang sikap manjamu sambil bergelayut dibahu sambil berkata..Â
"Kakak, sayang ayah.....Â
Itu selalu terucap dan diucapkan setiap kita bersama.Â
Ketika kubilang, apa kakak tidak malu, sudah mahasiswa tapi masih kolokan sama ayah?Â
" Kenapa mesti malu? Ini ayahnya kakak. Dan kakak bangga punya ayah sepertimu.Â
Tidak banyak orang seberuntung kakak yang memiliki ayah yang menyayangi kakak seperti ayah.Â
Tapi kini semua sudah berubah, tak ada lagi semua itu.Â