Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Batik Ecoprint Makin Banyak Diminati Konsumen

4 Oktober 2022   20:39 Diperbarui: 4 Oktober 2022   20:44 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam satu kunjungan ke sentra batik di Rest Area 260B Banjaratma, ada satu yang menarik perhatian yaitu Batik Ecoprint. Rasa penasaran itu menuntunku untuk mengetahui lebih banyak tentang batik yang satu ini. Apa itu batik ecoprint, bagaimana proses pembuatan , pemasaran sampai harganya. Batik  ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari tanin atau zat warna daun, akar atau batang yang diletakan pada sehelai kain, kemudian kain tersebut direbus.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Seni batik yang berasal dari Turki, masuk ke Indonesia sekitar tahun 2016. Seni batik yang menggunakan daun dan bunga yang dipukul pakai palu untuk menghasilkan motif batik. Beberapa daun yang sering digunakan untuk pembuatan ecoprint seperti daun jati, daun kelor dan daun talu. Sedangkan bunga yang sering digunakan kersen, jati, kenikir, jambu biji, secang dan masih banyak lagi. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Batik Ecoprint merupakan salah satu solusi untuk mengurangi kerusakan lingkungan akibat limbah industri batik. Keunikan batik ecoprint motif yang satu dengan yang lain tidak sama. Tingkat keberhasilannya pun sangat rendah yang mengakibatkan harga batik ini mahal. Walaupun begitu peminat batik ini cukup banyak, terbukti gerai yang ada di rest area selalu ada pembeli. Keunikan dan harga menjadi salah satu alasan orang mengoleksinya. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun