Bulan Muharram yang juga ditandai sebagai Tahun Baru Jawa banyak dilakukan kegiatan sedekah masal. Banyak kita jumpai sedekah ucapan syukur berdasarkan wilayah dimana kita tinggal. Bagi masyarakat daratan mengadakan Sedekah Bumi, di gunung Sedekah Gunung, Sedekah Waduk dan bagi masyarakat pesisir mereka mengadakan Sedekah Laut.Â
Dibulan ini sepanjang Pantura Brebes banyak dilakukan Sedekah Laut khususnya desa nelayan. Salah satunya Desa Kaliwlingi, Brebes yang mengadakan Sedekah Laut (10/08/2022). Puluhan perahu hias beriringan menyusuri Sungai Pemali menuju laut lepas. Perahu yang berhiaskan bendera, umbul-umbul, makanan dan minuman dengan iringan musik mengawal miniatur perahu yang berisi sesaji. Sesaji yang dilarung sebagai tanda syukur nelayan kepada penguasa laut Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan tangkapan hasil laut.Â
Sedekah Laut simbol kemakmuran nelayan dan ungkapan syukur. Mengingat biaya sedekah laut tidak sedikit, mencapai ratusan juta Rupiah. Biaya tersebut ditanggung swadaya masyarakat yang terdiri dari nelayan, tauke , ABK dan masyarakat diaspora.Â
Sebelum pelaksanaan, malam sebelumnya diadakan pengajian, santunan, dan pagelaran wayang golek atau kulit semalam suntuk. Besok paginya saat pelaksanaan setelah diadakan larung saji disuguhkan hiburan marsose atau panggung dangdut.Â
Bentuk ungkapan syukur karena tangkapan hasil laut yang melimpah. Dengan melarung sesaji yang diibaratkan re-stocking ikan. Bukan hanya mengambil ikan dilaut saja tetapi juga melakukan pembibitan lagi.Â
Sedekah laut juga merupakan Lebaran Kedua bagi masyarakat pesisir yang di perantauan. Karena biasanya mereka akan pulang kampung untuk merayakan sedekah laut bersama masyarakat kampung halamannya.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H