Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pawai Obor Mengiringi Takbir Keliling Iedul Adha

13 Juli 2022   19:55 Diperbarui: 13 Juli 2022   19:57 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Obor dahulu banyak digunakan masyarakat sebagai alat penerangan. Alat penerangan yang terbuat dari batang bambu dan sumbu  di pajang di halaman rumah atau alat penerangan ketika pulang mengaji. Kalau didalam rumah biasanya menggunakan bekas botol minuman atau kaleng cat, dengan resiko muka cemong setiap pagi. Kini dengan masuknya listrik keberbagai pelosok negeri membuat keberadaan Obor semakin tergusur. Dan hanya digunakan saat momentum tertentu seperti memperingati Satu Muharam, Detik-detik Proklamasi atau Takbir Keliling. Seperti yang dilakukan santri API Bustanus Solikhin dalam merayakan Hari Raya Iedul Adha. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Puluhan santri berbaris sambil memegang Obor mengelilingi kampung. Takbir dan tahmid dikumandangkan bersahut-sahutan. Masyarakat yang berjejer disepanjang jalan mengelu-elukan memberi support kepada peserta. Sementara itu dentuman bedug mengiringi takbir dan takhmid. Kegiatan ini dilaksanakan tiga kali dalam setahun yaitu disetiap malam Iedul fitri, Iedul Adha dan malam muharam. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Kegiatan ini bertujuan untuk mendidik anak-anak menanamkan kebersamaan, kerjasama dan kedisiplinan. Juga sebagai syiar Islam kepada masyarakat dan memberikan hiburan. Antusias peserta yang terdiri dari anak-anak dengan penuh semangat berjalan dan beriringan. Walau agak susah untuk mendapatkan minyak tanah sebagai bahan bakar, namun kegiatan ini berjalan lancar dan sukses. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun