Seperti petir disiang bolong, mendengar kabar kepergian mu (04/06/2022). Sosok wanita kelahiran Brebes, 14 Mei 1970 selalu tampil dengan keunikannya yaitu kerudung tinggi yang mirip sanggul.Â
Kehadirannya selalu menarik perhatian karena gayanya yang berbeda glamor, unik, ceria, heboh dan bikin suasana hidup. Berbagai panggilan melekat di dirinya seperti Ceuceu, Ibu Lina, Ibu Udeng-udeng dan yang paling populer tentu saja Ibu Hebring.Â
Sama-sama bergabung di Badan Promosi Pariwisata Daerah (BP2D) Kabupaten Brebes sosok yang satu ini sungguh luar biasa didalam mempromosikan pariwisata dan umkm Brebes.Â
Dalam berbagai kesempatan dan kegiatan beliau selalu mempromosikan dan berbicara tentang pariwisata Brebes. Bukan hanya berbicara tetapi dibuktikan dengan mengikuti event tentang Brebes dengan merogoh kocek sendiri dan selalu mengenakan busana Batik Salem. Sehingga oleh salah satu majalah terbitan ibukota dinobatkan sebagai "Ratu Kebaya".
Banyak pengalaman indah penuh suka cita dan tawa bila berkegiatan bareng. Berjalan menempuh jarak yang tidak terlalu jauh tapi sangat lama jika bareng dia. Bukannya lelet tetapi selalu berfoto dengan berbagai gaya dan sudut, live streaming dan mengajak ngobrol siapa yang ditemuinya.Â
Disetiap acaranya hampir selalu telat datangnya karena biasanya dandannya yang lama karena pasang kerudung Udeng-udeng. Dia tidak pernah marah walau sering kita becandain termasuk dibuat tebakan.Â
Sebagai contoh berapa banyak jarum pentul yang dibutuhkan untuk membuat kerudung? Berapa jumlah kerudung yang dimiliki? Berapa kilogram berat kerudung Bu Hebring? Dan masih banyak lagi, bahkan beliau memberikan gift untuk yang tepat menjawabnya.Â